Berita

Politik

Awas, Dana Desa Bisa Bikin Pilkades Rawan Konflik‎

SENIN, 27 NOVEMBER 2017 | 03:25 WIB | LAPORAN:

Indikasi penyelewengan dana desa cukup besar. Atas hal itu, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo meminta Pemerintah meningkatkan kehati-hatian dalam kebijakan pencairan dan pengalokasian dana desa. 

Pemerintah juga harus memberi perhatian ekstra pada potensi konflik dalam pemilihan kepala desa (pilkades) atas penyaluran dana tersebut.

"Pemerintah harus lebih peduli pada prinsip kehati-hatian (prudent) dalam kebijakan pencairan dan pengalokasian dana desa. Tidak ada yang salah dari kebijakan atau pendekatan pembangunan dengan mengalirkan dana ke desa-desa. Namun, agar kebijakan itu tepat sasaran dan tepat guna, harus ada kepastian bahwa aparatur desa penerima telah siap," ucap Bambang, Minggu (26/10).

Hingga September 2017, Satuan Tugas (Satgas) Dana Desa sudah menerima 10.000 laporan masyarakat mengenai dugaan penyalahgunaan dana desa dari seluruh Indonesia.  Sebelumnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) juga sudah menerima tidak kurang dari 11.000 aduan masyarakat tentang penyelewengan dana desa.

Dari jumlah itu, 300 kasus telah ditangani melalui proses hukum. Salah satu contoh kasusnya adalah pemotongan dana desa secara ilegal yang terjadi di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Tiga pegawai negeri telah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dana desa.

"Mereka dituduh memotong anggaran dana desa sebesar Rp 15 juta per desa dari 277 desa di Kabupaten Pegunungan Bintang. Di kasus tersebut, negara rugi Rp 4,1 miliar dalam penyaluran anggaran Dana Desa tahun 2016," jelas politisi Partai Golkar ini.

Selain itu, tambah Bambang, Satgas Dana Desa juga menemukan fakta tentang banyaknya kepala desa yang belum bisa membuat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Desa. Faktor ini menjadi salah satu sebab  sejumlah kepala desa tersandung masalah hukum.

Kemudian, yang juga sangat penting untuk diperhatikan secara khusus adalah potensi konflik antarwarga desa, khususnya pada momentum pemilihan kepala desa. "Belakangan ini, banyak portal berita dari berbagai daerah melaporkan bahwa pemilihan kepala desa mulai rawan konflik," kata politisi yang akrab disapa Bamsoet ini.

Dalam analisis Ba‎msoet, potensi ini terjadi karena perebutan sengit jabatan kepala desa. Dengan adanya dana desa, calon yang mengajukan diri menjadi banyak. Mereka berlomba-lomba dengan berbagai cara demi bisa menjadi kepala desa, dengan harapan bisa mengelola dana desa yang jumlahnya lebih dari Rp 1 miliar per tahun.

"Karena itu, yang paling diperlukan adalah kesigapan Pemerintah memonitor dan mengamankan pemilihan kepala desa. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, aparat Kepolisian setempat perlu hadir untuk mengawal pemilihan kepala desa," tandasnya. [sam]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya