Berita

Dave Laksono/net

Pertahanan

Dave: Orang Papua Harus Sejahtera Supaya Tidak Ada Lagi Separatis

JUMAT, 24 NOVEMBER 2017 | 17:20 WIB | LAPORAN:

Seluruh masyarakat di Papua harus dipastikan sejahtera agar tiada lagi ancaman teror dari kelompok bersenjata, seperti terjadi dalam penyanderaan warga dua desa beberapa pekan lalu di Tembagapura, Mimika.

"Cara untuk mematikan gerakan tersebut adalah memastikan masyarakat Papua mendapatkan pelayanan publik yang optimal dan merasakan kesejahteraan dan kemerdekaan Indonesia," ujar Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono, saat ditemui di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/11).

Menurutnya, kelompok bersenjata atau yang ia sebut kelompok separatis bersenjata di Papua, tidak bergerak mewakili perasaan dan pikiran rakyat Papua keseluruhan.

Dave menyebut mereka sebagai  kelompok kriminal, teroris dan harus ditumpas. Mereka akan terus bermunculan jika masyarakat Papua tidak merasakan keadilan.

"Selama masyarakat Papua masih merasakan ketidakadilan maka selalu ada gerakan-gerakan tersebut," tegasnya.

Selama beberapa hari, sebanyak 1300 orang di Desa Kimbely dan Banti, Tembagapura, Papua, disandera oleh kelompok bersenjata. Ada banyak sebutan untuk kelompok penyandera itu, antara lain Kelompok Kriminal Bersenjata, Organisasi Papua Merdeka, atau Kelompok Separatis Bersenjata.

Mereka menahan warga kampung karena memiliki tiga tuntutan kepada Pemerintah Pusat. Pertama, menuntut penutupan PT. Freeport Indonesia. Kedua, militer Indonesia ditarik keluar dari Papua dan sebagai gantinya adalah pasukan Keamanan PBB. Ketiga, pemerintah Indonesia harus menyetujui pelaksanaan pemilihan bebas atau referendum, yang berarti masyarakat Papua dapat menentukan nasib sendiri. Mereka juga meminta Kantor Pemda Papua Barat ditutup dan diganti dengan pemerintah perwalian PBB.

Operasi penyerbuan dan pembebaskan sandera dilakukan pasukan TNI di bawah kendali Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI George Elnadus Supit, pada Jumat pagi, 17 November 2017. [ald]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Bang Doel Yakin Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta

Selasa, 17 September 2024 | 20:05

Belanja Negara Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran Disetujui Rp 3.621 T

Selasa, 17 September 2024 | 20:02

Ubedilah Badrun: Alasan Kaesang Nebeng Jet Pribadi Benarkan Ada Gratifikasi

Selasa, 17 September 2024 | 19:54

Karolin Natasa Ajak Warga Landak Tidak Pilih Pemimpin Abal-abal

Selasa, 17 September 2024 | 19:52

Double-Faced

Selasa, 17 September 2024 | 19:51

Gara-gara Kasus Jet Kaesang, Prabowo Harus Susun Program Penegakan Hukum Prioritas

Selasa, 17 September 2024 | 19:39

Disnakertransgi Jakarta Pastikan Perusahaan Animasi di Jakpus Langgar Aturan

Selasa, 17 September 2024 | 19:39

Airlangga Dampingi Jokowi

Selasa, 17 September 2024 | 19:29

PDIP: Megawati Akan Bertemu Prabowo Sebelum Pelantikan

Selasa, 17 September 2024 | 19:23

Demokrat Setuju Kabinet Prabowo Diisi Profesional dan Ahli

Selasa, 17 September 2024 | 19:18

Selengkapnya