Berita

Nusantara

YIF Perkuat Daya Saing Anak Muda Indonesia

JUMAT, 24 NOVEMBER 2017 | 16:55 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Saat ini teknologi telah melahirkan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan di berbagai sektor, seperti manufaktur, perbankan, jasa dan lain sebagainya.

Untuk itu, perlu ada paradigma baru di dunia pendidikan dalam beradaptasi dengan kebutuhan industri.

"Hasil penelitian di Universitas Oxford Inggris menyatakan bahwa peluang penggantian pekerjaan oleh teknologi sekitar 50 persen. Efeknya, akan banyak pengangguran," kata Direktur Eksekutif Indonesia Youth Forum Amizar Isma, Jumat (24/11).


Karena itu, Youth Involvement Forum (YIF) yang diinisiasi Indonesia Youth Forum yang digelar di Banyuwangi pada 24-27 November kembali menjadi salah satu bagian penting dari upaya memperkuat daya saing anak muda Indonesia dalam rangka membangun jaringan dan mendorong revitalisasi pendidikan berbasis dunia usaha industri dan entrepreneurship.

Forum tersebut terinspirasi dari kegelisahan mengenai kenaikan Indeks Daya Saing Global (The Global Competitiveness Index) dari ranking 41 tahun 2016, dan ke-36 tahun 2017 tidak berbanding lurus dengan tren peningkatan penyerapan tenaga kerja dari tahun ke tahun khususnya alumni SMK. Hal ini diperkuat dengan data BPS 2015-2017 tentang adanya tren tingkat pengangguran SMK tiga tahun terakhir per Februari (2015, 2016 dan 2017) yang mengalami kenaikan cukup signifikan.

"Kondisi ini menunjukkan adanya indikasi minimnya penyerapan tenaga kerja karena gap kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri," tambah Amizar.

Sebab itu, kondisi tersebut menuntut sumber daya manusia yang berkualitas, inovatif, kreatif dan berdaya saing di semua sektor. Pendidikan, ketenagakerjaan, perindustrian dan lain-lain dengan membangun kesadaran dan tanggung jawab link and match di berbagai sektor agar SDM yang lahir dari institusi pendidikan sejalan dengan kebutuhan pasar usaha dan industri.

Lanjut Amizar, politicall will pemerintah sebenarnya sudah ada dengan keluarnya Inpres 9/2016 tentang revitalisasi SMK dan rangka peningkatan kualitas dan SDM Indonesia. Akan tetapi, implementasi masih lambat bahkan keberadaan inpres belum diketahui oleh banyak instansi teknis.

"Youth Involvement Forum hadir untuk menjembatani itu, mewujudkan partisipasi aktif generasi muda dan stakeholder dalam gerakan ini. Kegiatan ini diikuti oleh guru produktif SMK, usahawan muda, penggiat pendidikan vokasi, mahasiswa dalam dan luar negeri," imbuhnya. [wah] 

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Tinjau Pembangunan Jembatan

Senin, 08 Desember 2025 | 03:59

BP Taskin Siap jadi Garda Depan Pengentasan Kemiskinan Pascabencana Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 03:43

Ferry Irwandi Disentil Jangan Jadikan Bencana Ladang Sensasi dan Fitnah

Senin, 08 Desember 2025 | 03:23

Rencana Makam Pejabat Nakal dan OTW Banjir Hiasi Google Maps Gunung Slamet

Senin, 08 Desember 2025 | 02:57

Menguatkan Sistem Penanggulangan Bencana Indonesia

Senin, 08 Desember 2025 | 02:33

Bahaya Monasit di Skandal Timah Dibongkar, Nyali Kejagung Diuji

Senin, 08 Desember 2025 | 02:21

Narasi Ferry Irwandi Soal Bencana Sumatera Timbulkan Kepanikan Baru

Senin, 08 Desember 2025 | 02:12

BGN Ingatkan Kepala SPPG Jangan Ongkang Kaki Usai Peroleh Insentif

Senin, 08 Desember 2025 | 01:59

Prabowo Siap Cabut HGU Demi Huntara Warga Terdampak Bencana

Senin, 08 Desember 2025 | 01:42

KRI Bontang-907 Bawa 2 Ribu KL BBM Menuju Sibolga

Senin, 08 Desember 2025 | 01:30

Selengkapnya