Foto: Lettu Sus Novi Sujatmiko
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Indobatt Konga
XXIII-K/UNIFIL memberikan pelatihan kepada tentara UNIFIL (United
Nations Interim Force In Lebanon) dan LAF (Lebanese Armed Force) dalam
Joint Urban Combat Training di Sektor Timur (Sector East) UNIFIL,
Lebanon.
Pelatihan Joint Urban Combat Training yang berlangsung
5-11 Novbember 2017 itu diikuti oleh tentara dari Serbia, Nepal, India,
Spanyol, Lebanon dan Indonesia. Pelatihan ini salah satu program dari
PBB untuk memberikan ketrampilan.
Adapun pemberi materi latihan
Joint Urban Combat Training antara lain Kapten Inf Sandy Hely, Kapten
Mar Suyono T. Lomban Toruan, Lettu Inf Okky Misherawan, Lettu Inf Harviy
S. dan Letda Inf Subhan Hamran.
Urban Combat merupakan
pertempuran jarak dekat yang terjadi di pemukiman penduduk. Materi ini
sangat bermanfaat bagi seluruh personel militer, mengingat pertempuran
yang saat ini sering terjadi, cenderung merupakan pertempuran jarak
dekat.
Selain itu pembebasan korban yang disandera teroris di
pesawat, kereta api, bus, kapal ataupun di gedung juga mengharuskan
untuk menggunakan metode pertempuran jarak dekat.
“Dalam
pertempuran jarak dekat, kecepatan, kekerasan dan unsur kejut menjadi
modal utamanya. Dalam pertempuran jarak dekat seorang prajurit hanya
bisa berlindung, berlari dan menembak dengan cepat dan tepat,†kata
Kapten Mar Suyono T. Lomban Toruan selaku pemberi materi mengutip rilis
dari Penerangan Yonmek Konga XXIII-K/UNIFIL.
"Penduduk sipil
merupakan salah satu yang perlu diperhatikan, mengingat kadang mereka
berada dalam area pertempuran sehingga jangan sampai terjadi kesalahan
dalam menembak," kata Kapten Inf Sandi Helly yang sehari-hari menjabat
Perwira Seksi Operasi dan Perencanaan Indobatt XXIII-K/UNIFIL.
Sementara
itu, Komandan Sector East UNIFIL Brigadier General Venancio Aguando De
Diego saat meninjau pelaksanaan latihan Joint Urban Combat Training
menyatakan rasa puas dengan hasil latihan yang dilaksanakan prajurit
UNIFIL dan LAF.
[wid]