Berita

Azyumardi Azra/Net

Pertahanan

Kiai Kampung Bisa Dilibatkan Tangkal Adu Domba SARA

SELASA, 14 NOVEMBER 2017 | 14:29 WIB | LAPORAN:

Kemajuan informasi teknologi (IT) yang dibarengi dengan sosial media begitu pesat dan tidak dapat terelakkan. Ironisnya, selain membawa dampak positif.

Kondisi ini justru berimbas negatif dengan dimanfaatkannya internet (dunia maya) oleh kelompok radikal untuk memecah belah persatuan dan membuat gaduh di masyarakat, dengan ujaran kebencian (hate speech), fitnah, berita bohong (hoax).

Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Azyumardi Azra mengemukakan bahwa gejala adu domba memang ada terutama di media sosial. Itu ditandai dengan banyak sekali hoax yang isinya mengadu domba, memecah belah, menyebar fitnah.

"Saya kira kita semua yang memegang gadget harus hati - hati, kalau ada berita yang ganjil maka jangan serta merta langsung diviralkan, karena jika diviralkan maka akan merusak karena itulah yang diharapkan oleh yang membuat berita adu domba tersebut," terangnya di Gedung BUMN Jakarta, Selasa (14/11).

Lebih lanjut Azyumardi mengatakan, masyarakat harus dapat mengenali mana berita hoax dan berita adu domba. Misalnya berita yang diperoleh tidak pernah ada di media mainstream, maka jangan langsung diterima apalagi diviralkan. Kedua apa yang diberitakan adalah hal yang tidak masuk akal baik itu terhadap pejabat, lembaga maupun institusi tertentu, maka harus dilakukan cek dan ricek.

Azyumardi mengingatkan, informasi hoax dan adu domba jika tidak ditangkal maka akan menyebabkan kehancuran suatu peradaban. Terlebih jika adu domba tersebut kemudian dibungkus menggunakan ayat dan hadist untuk melakukan pembenaran atas apa yang dilakukan.

"KH. Nazaruddin Umar (Imam besar Masjid Istiqlal), KH. Said Aqil Sirajd (Ketua umum PBNU) ataupun kiai-kiai kampung, merupakan kiai yang mempunyai kedalaman ilmu agama dan merekalah yang mempunyai otoritas terkait penafisran suatu ayat maupun hadist," kata Azyumardi.

Yang lebih penting, lanjut Azyumardi, dengan semakin derasnya arus informasi yang sulit sekali membedakan mana yang benar dan hoax terlebih dibungkus dengan agama, maka anak-anak muda zaman now harus diberikan pemahaman bagaimana bermedia sosial yang benar dan sehat.

Terkait radikalisme dan terorisme, peraih gelar The Commander of the Order of British Empire dari Ratu Elizabeth II ini mengatakan bahwa cara untuk menangkal munculnya radikalisme harus dimulai dari keluarga, terutama dalam memberikan pengertian untuk saling menghormati perbedaan agama, budaya, dan suku yang sangat majemuk.

"Itu yang harus ditumbuhkan mulai dari keluarga, lalu ke sekolah, hingga ke masyarakat," pungkasnya.[wid]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Ekspor Pasir Laut Ancam Kedaulatan Maritim Indonesia

Rabu, 18 September 2024 | 05:31

Lancarkan Transisi Pemerintahan, Airlangga Fokus Selesaikan Sejumlah PR

Rabu, 18 September 2024 | 05:04

Ngaku Jadi Warga Brunei, Seorang Pria Tipu Korban Hingga Ratusan Juta

Rabu, 18 September 2024 | 04:04

Belum Ada SPDP, Proses Hukum Tersangka ASDP Tidak Sah

Rabu, 18 September 2024 | 03:31

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Keselamatan Penerbangan di Bandara IKN Harus Diutamakan

Rabu, 18 September 2024 | 02:41

Kaesang di KPK

Rabu, 18 September 2024 | 02:18

DPR Dorong Kerja Sama Intensif RI-Serbia

Rabu, 18 September 2024 | 01:43

Penjualan E-Materai Melonjak 10 Kali Lipat Selama Pendaftaran CPNS 2024

Rabu, 18 September 2024 | 01:15

Penanganan Dugaan Gratifikasi Bobby Nasution Jalan di Tempat

Rabu, 18 September 2024 | 00:59

Selengkapnya