Berita

Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli Ditanya Soal Mahalnya Demokrasi Di Indonesia

MINGGU, 05 NOVEMBER 2017 | 11:23 WIB | LAPORAN: ARIEF GUNAWAN

Tokoh nasional Dr Rizal Ramli yang juga merupakan orang pergerakan terus berdialog dengan masyarakat, mahasiswa, dan para tokoh untuk mendengarkan berbagai masukan mengenai persoalan kebangsaan.

Di Medan, Sumatera Utara, tadi malam (Sabtu, 4/11), Rizal Ramli berdiskusi dengan para tokoh  mahasiswa Angkatan 77/78 yang pada masa rezim otoriter Soeharto pernah dipenjarakan karena memperjuangkan demokrasi. Para tokoh tersebut antara lain, Prof Usman Nasution, Dr Chairulsyah Nasution, Dr Chatib Usman, Drg Hadikusumah,  Prof Dr Zulkarnaen Lubis dan lainnya.

Rizal yang dikenal dengan karakter spontan , solutif, dan suka berbicara apa adanya antara lain mengatakan pentingnya membangun demokrasi yang sehat  untuk mengubah Indonesia menjadi ebih baik.


Menurutnya, demokrasi Indonesia kini tersandera oleh demokrasi kriminal dan bersifat transaksional. Rizal memberikan contoh belum lama ini dia diundang oleh sebuah lembaga senat di luar negeri untuk menjadi pembicara. Para politisi di negeri tersebut  bertanya tentang adanya kabar  yang diberitakan oleh media massa tentang mahalnya demokrasi di Indonesia. Mereka mengaku terkejut mengetahui nilai uang yang harus dikeluarkan  oleh seseorang untuk misalnya menjadi kepala daerah atau bahkan ketika ingin mencalonkan diri menjadi presiden.

Politisi yang anggota senat itu kepada Rizal Ramli berkata: ‘’Di negeri kami seorang calon pemimpin hanya perlu menjual gagasan, ide atau visinya yang baik dan berpihak kepada kepentingan rakyat. Untuk kemudian dia mewujudkan hal-hal tersebut ketika sudah menjadi pemimpin. Karena partai politik di negeri kami dibayai oleh pemerintah." jelasnya kepada Rizal Ramli.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya