Berita

Pertahanan

Di Markas PBB Tito Bicara Terorisme Hingga Penyelesaian Konflik Warga Muslim

RABU, 01 NOVEMBER 2017 | 04:37 WIB | LAPORAN:

Strategi melawan jaringan terorisme global lebih kepada pendekatan yang lunak atau soft approach dan tidak melulu mengandalkan pendekatan keras atau hard approach.

Begitu pemaparan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menjadi pembicara diskusi panel di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.

Menurut Tito dalam pendekatan lunak, ada lima langkah yang bisa ditempuh seperti kontra radikalisasi, deradikalisasi, kontra ideologi. Kemudian menetralisir saluran dan menetralisir situasi yang mendukung penyebaran paham radikal.

Tito juga menyampaikan belakangan ini adanya penurunan kualitas dan jumlah serangan teror yang terjadi di Indonesia. Terorisme global tidak mungkin diselesaikan hanya dengan penggunaan senjata.

"Pentingnya konsep strategi soft approach dalam menghadapi kelompok terorisme. Tidak hanya mengandalkan hard approach," ujar Tito dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (31/10) malam.

Lebih lanjut dalam diskusi yang dihadiri 52 perwakilan negara tersebut, Tito juga mengingatkan agar PBB bisa mengambil peran mengenai perlunya menjaga perdamaian dunia khususnya di negara-negara Islam.

Menurut Tito, PBB perlu memprioritaskan penyelesaian konflik terkait warga muslim karena ideologi radikal akan berkembang aktif dan mendapat panggung jika terjadi konflik tersebut.

Selain mengikuti diskusi panel, Tito juga menyempatkan diri untuk melakukan pembicaraan dengan USG Dept. Field Support Mr Atul Khare untuk membicarakan kelanjutan pengiriman pasukan Polri untuk misi perdamaian dunia.

Tito juga bertemu dengan USG UNOCT Mr Vladimir Voronkov guna sharing informasi tentang penanganan terorisme global. [nes]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Ekspor Pasir Laut Ancam Kedaulatan Maritim Indonesia

Rabu, 18 September 2024 | 05:31

Lancarkan Transisi Pemerintahan, Airlangga Fokus Selesaikan Sejumlah PR

Rabu, 18 September 2024 | 05:04

Ngaku Jadi Warga Brunei, Seorang Pria Tipu Korban Hingga Ratusan Juta

Rabu, 18 September 2024 | 04:04

Belum Ada SPDP, Proses Hukum Tersangka ASDP Tidak Sah

Rabu, 18 September 2024 | 03:31

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Keselamatan Penerbangan di Bandara IKN Harus Diutamakan

Rabu, 18 September 2024 | 02:41

Kaesang di KPK

Rabu, 18 September 2024 | 02:18

DPR Dorong Kerja Sama Intensif RI-Serbia

Rabu, 18 September 2024 | 01:43

Penjualan E-Materai Melonjak 10 Kali Lipat Selama Pendaftaran CPNS 2024

Rabu, 18 September 2024 | 01:15

Penanganan Dugaan Gratifikasi Bobby Nasution Jalan di Tempat

Rabu, 18 September 2024 | 00:59

Selengkapnya