Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Eks Menteri ESDM: Masyarakat Indonesia Sulit Terima Pembangunan PLTN

SENIN, 30 OKTOBER 2017 | 12:39 WIB | LAPORAN:

Menteri ESDM periode 2008 - 2009, Purnomo Yusgiantoro menilai sampai saat ini masyarakat Indonesia masih belum bisa menerima pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

"Saya ingin mengidentifikasi berbagai elemen dalam hal ini energi fosil, non-fosil, serta energi baru dan terbarukan (EBT) dengan menggunakan analisa SWOT (strength, weakness, opportunities and threat)," ucapnya saat mengisi seminar dengan tema Optimalisasi Pengelolaan Energi Fosil dan Non Fosil, di Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, kemarin.

Mendengar kata nuklir yang terbesit bagi masyarakat adalah dampak bahayanya.


“Keamanan begitu penting. Selalu terjadi perdebatan pada nuklir karena menyangkut keamanan," ujar Purnomo dalam paparannya.

Purnomo menjelaskan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nmor 79/2014 tentang kebijakan energi nasional, PLTN merupakan alternatif terakhir sumber energi. Sebab itulah, pemerintah dan DPR perlu meninjau kembali pembangunan PLTN dan mengedepankan pemanfaatan energi terbarukan lainnya.

Sebagian orang memang ada yang gencar menginginkan nuklir sebagai alternatif sumber daya energi. Namun di sisi lain orang-orang yang menginginkan itu justru tidak mau nuklir ini dibuat di sekitar lingkungannya.

"Orang bilang: aku mau nuklir, tapi aku tidak mau nuklir di bangun di pekarangan rumahku. That's always like that," sambungnya.

Lebih lanjut Purnomo menceritakan mengenai pengalaman Dr. Evita Legowo yang mengalami penolakan dari warga saat hendak melakukan sosialisasi PLTN di Gunung Muria.

"Bapak, saya hampir dibunuh di Gunung Muria karena melakukan sosialisasi dari pembangunan pembangkit listrik Gunung Muria," ujarnya sambil menirukan Dr. Evita bercerita.

Hal ini menunjukkan besarnya bentuk penolakan masyarakat terhadap PLTN.
Ketimbang membahas PLTN, menurut Purnomo, mendingan fokus bahas EBT.

"EBT sangat bermanfaat untuk merumuskan strategi kebijakan energi di Indonesia," katanya.

Purnomo menambahkan, hidup di negara beriklim tropis dengan energi matahari yang cukup berlimpah dapat dimanfaatkan untuk pengembangan energi terbarukan, begitu juga dengan mengedepankan energi dari tenaga angin serta energi biodesel.

Seminar tersebut dibuka oleh Dr. Ir. Ratnayu Sitaresmi, MT selaku ketua panitoa yang juga merupakan dosen di Universitas Trisakti.[wid] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya