Berita

Advertorial

Proyek Trans Sulawesi, Dua Tahun 100 Kilometer

SABTU, 28 OKTOBER 2017 | 17:50 WIB | LAPORAN:

. Target perampungan poyek kereta api Makassar-Parepare yang dikerjakan dua tahap, akan mencapai 40 kilometer (km) tahun 2018. Lalu, trek sepanjang 145 km itu, mencapai 100 km dua tahun berikutnya.

"Tahap pertama, kita akan selesaikan 40 km pada tahun 2018. Setelah itu, target rel yang terpasang di tahun 2020 menjadi 100 km," terang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) saat menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar di Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat (27/10).

BKS menambahkan, untuk pembangunan tahap dua nanti, pemerintah berencana melibatkan pihak swasta. Teknisnya, lewat skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Bila rencana ini direalisasikan maka proyek yang menghabiskan anggaran APBN sekitar Rp 8,25 triliun itu, akan menjadi proyek kereta api pertama melibatkan swasta.

"Dengan itu, kita punya satu model satu kereta api yang dikerjakan oleh swasta dan mampu menjadi role model. Nantinya proyek ini akan diperbesar menjadi kereta api Trans Sulawesi yang akan menghubungkan seluruh wilayah di Pulau Sulawesi," papar mantan Dirur Angkasa Pura II itu.

Setelah rampung, Kemenhub berencana akan memberikan subsidi operasional kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator. Dengan cara ini Budi Karya optimistis kereta api akan menjadi moda transportasi yang mampu mendukung permintaan angkutan penumpang dan perpindahan barang. Mengingat, jalur kereta api akan menghubungkan pelabuhan di Parepare dan di Makassar.

Saat ini, pembangunan proyek kereta api Makassar-Parepare, konstruksinya sudah mencapai 16 km.

Untuk diketahui, proyek kereta api Makassar-Parepare akan dibangun konstruksi sepanjang 145 km dan ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2018 (5 stasiun). Meliputi Kabupaten Barru serta pada tahun 2019 (13 stasiun) meliputi Kabupaten Maros, Pangkep dan Barru. [rus]

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Pengusaha Kecewa UMP Naik 6,5 Persen, APINDO Peringatkan Risiko PHK

Sabtu, 30 November 2024 | 13:54

Upah Naik Turunkan Kriminal

Sabtu, 30 November 2024 | 13:39

Tiongkok Ancam Ambil Tindakan jika AS Makin Keras Soal Ekspor Chip

Sabtu, 30 November 2024 | 13:37

Pakar Sarankan Pemerintah Prabowo Jalankan 5 Prinsip Ekonomi Hijau Syariah

Sabtu, 30 November 2024 | 13:14

Harga Emas Dunia Jatuh Hingga 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 30 November 2024 | 13:01

100 Warga Gaza Tewas dalam Tiga Hari Serangan Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 12:42

PPATK: 80 Persen Pemain Judol Transaksi di Bawah Rp100 Ribu

Sabtu, 30 November 2024 | 12:35

BOT: Ekonomi Membaik pada Oktober, Dipicu Sektor Pariwisata dan Ekspor

Sabtu, 30 November 2024 | 12:28

OJK Cabut Izin Usaha Bank BPRS Kota Juang Perseroda Aceh, Gara-gara Ini

Sabtu, 30 November 2024 | 12:19

Ternyata Ini Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024

Sabtu, 30 November 2024 | 12:06

Selengkapnya