Berita

Foto/Net

Politik

Partai Idaman: KPU Tidak Adil Dan Diskriminatif

SABTU, 28 OKTOBER 2017 | 16:50 WIB | LAPORAN:

. Komisi Pemilihan Umum (KPU) berlaku tidak adil dan diskriminatif terhadap Partai Islam Damai Aman (Idaman).

Sekretaris Jenderal DPP Partai Idaman, Ramdansyah menilai Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) milik KPU belum siap dan tidak sepenuhnya berjalan baik.

Ramdansyah mengungkapkan partainya tidak lolos pada tahap pendaftaran dikarenakan data yang dimasukkan ke dalam Sipol tidak lengkap. Sementara itu dikatakannya ada sejumlah partai lain yang tidak lengkap, akan tetapi diloloskan oleh KPU.


"Kami bertanya-tanya, ada perlakuan berbeda. Ada asas penyelenggaraan pemilu yang dilanggar dalam prinsip keadilan," ujar Ramdansyah saat diskusi di Warung Gado-gado Boplo, Jakarta, Sabtu (28/10).

Dia pun mengatakan, setelah dinyatakan tidak lolos pada tahap pendaftaran oleh KPU, partai besutan Rhoma Irama itu langsung menelusuri Sipol dan mengkoreksi berupa data di dalamnya. Lalu kemudian membandingkan dengan sejumlah parpol yang lolos pendaftaran.

Untuk diketahui setidaknya ada tiga partai politik yang sudah malang melintang di DPR dianggap lolos verifikasi, padahal setelah dicek kembali, datanya tidak sesuai.

"Misalnya di Sulawesi Tengah ternyata ada data kosong pas diklik. Itu sekadar asal upload. Ketika kota buka di Papua Barat, dokumennya kosong, blank, tapi dia lolos," kata Ramdansyah dengan tidak menyebut partainya.

Atas dasar hal itu, Partai Idaman melaporkan dugaan pelanggaran administrasi KPU ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dan Partainya telah mendapatkan surat registrasi laporan pada Jumat (27/10).

Namun demikian, Ramdansyah mengakui bahwa data yang dimasukkan ke dalam Sipol belum lengkap. Partainya terkendala membuat rekening atas nama partai, sehingga di beberapa daerah data tersebut kosong. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya