Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pasar Bakal Dibanjiri Rokok Ilegal

KAMIS, 26 OKTOBER 2017 | 09:35 WIB | LAPORAN:

Kebijakan pemerintah menaikkan cukai rokok sebesar 10,4 persen pada tahun depan diyakini akan mengerek peredaran rokok ilegal.

Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) Ismanu Soemiran mengatakan, dorongan kenaikan cukai selama ini didengungkan Gerakan Anti Tembakau (GAT) dengan berbagai acara agar Harga Jual Eceran (HJE) rokok semahal-mahalnya.  .

Sebagaimana pernah dilakukan GAT kepada pemerintah dengan upaya mencoba mempengaruhi pubik dengan menyebar hoax di media sosial bahwa harga rokok akan naik menjadi Rp 50 ribu per bungkus.


"Bila benar itu (Rp 50 ribu per bungkus) GAT yang mengusulan, itu adalah usulan yang ngawur. Hal tersebut membuktikan penggerak anti tembakau buta terhadap karakteristik pasar rokok," tegas Ismanu dalam siaran pers, Kamis (26/10).

Oleh karena peraturan harga rokok dikerek semakin mahal  sampai melebihi pertumbuhan ekonomi dan inflasi, maka yang akan terjadi Menjauhkan Biaya Pokok Produksi (BPP sebelum pajak+cukai) dengan HJE.
 
Menurut Ismanu, disparitas BPP dengan HJE melebar membuat peredaran rokok ilegal semakin besar sebab tanpa pajak dan cukai jual rokok untungnya besar sekali.

Di Indonesia pangsa pasar didominasi jenis Kretek, mengandung campuran cengkeh. Cara membuat kretek itu sangat sederhana, karena penemu kretek orang Indonesia. Syaratnya ada alat linting ada tembakau + cengkih = jadilah 1 batang kretek.

Indonesia negara kepulauan, dengan ratusan ribu sungainya. Peluang melalui perairan kesempatan menyelundupkan rokok ilegal, menurutnya, terbuka lebar.

"Jangan lupa, penyebaran pasar rokok tergantung pengecer. Pengecer maunya untung banyak. Bila harga rokok legal semakin mahal, pengecer untungnya kurang, pengecer akan pilih dan cari rokok ilegal. Demikian pula konsumennya," ujar Ismanu, mengingatkan.[wid]


 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya