PT Pelabuhan Indonesia/ Pelindo II (Persero) atau IPC (Indonesia Port Corporation) segera mengerjakan pembangunan terminal pelabuhan Kijing, Kalimantan Barat muÂlai Desember 2017. Keputusan ini diambil setelah ditandatanganinya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2017 pada 7 April 2017.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengaÂtakan, pembangunan terminal Kijing di Kalimantan BaÂrat merupakan ekstensi dari Pelabuhan Pontianak yang rencananya dibagi menjadi empat terminal yakni Terminal Petikemas, Terminal MultiÂpurpose, Terminal Curah Cair dan Terminal Curah Kering.
"Dengan adanya Perpres ini menjadi landasan percepatan pembangunan Pelabuhan Kijing yang nantinya akan menampung kapasitas hampir 1 juta TEUs petikemas, 8 juta ton CPO, dan 15 juta ton curah kering," ujarnya, di Bandung, kemarin.
Menurutnya, percepatan pembangunan dan pengoperaÂsian terminal Kijing dilakukan dalam rangka peningkatan konektivitas, pengembangan infrastruktur kemaritiman, dan pengembangan wilayah di Kalimantan Barat.
"Kijing akan menjadi pelabuhan internasional pertama di Kalimantan. Targetnya Desember nanti mulai dibangun, nilai investasinya sebesar Rp 2 triliun," katanya.
Menurutnya, di bulan yang sama, perseroan juga akan melakukan
Initial Public OfÂfering (IPO) atau Penawaran Saham Perdana terhadap anak perusahaan yakni PT Jasa ArÂmada Indonesia (JAI).
Ia menerangkan, pelaksaÂnaan IPO JAI semula ditarÂgetkan pada Oktober 2017. Namun, berdasarkan hasil diskusi dengan Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pelaksanaan IPO jangan berbarengan dengan anak usaha BUMN lainnya.
"Jadi, mekanismenya bukan molor dari Oktober, tapi KeÂmenterian BUMN minta, JAI urutan keempat untuk masuk pasar saham, karena sebelumnya ada IPO PP Presisi, ada yang lainnya. Terakhir baru JAI listing di 20 DesemÂber. Sudah register ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," jelasnya.
Ia berharap, pelaksanaan IPO ini dapat mendorong pertumbuhan dan ekspansi bisnis, meningkatkan akses permodalan, serta memberiÂkan
Competitive Advantage. Karenanya, setelah IPO JAI, perseroan masih akan melanÂjutkan IPO dua anak perusaÂhaan lainnya yakni PT PelabuÂhan Tanjung Priok (PTP) dan PT Indonesia Kendaraan TerÂminal (IKT) di Tahun 2018.
"Setidaknya maksimum 30 persen dari jumlah keseluruhan saham yang disetor dicatat untuk diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia (BEI). Target perolehan daÂnanya ada yang Rp 2 triliun ada juga yang Rp 1,5 triliun," jelasnya.
Direktur Keuangan Pelindo II, Imam Rachman menamÂbahkan, pada triwulan III 2017 perseroan berhasil membuÂkukan kinerja di mana secara keseluruhan mengalami peningkatan dari periode sama tahun sebelumnya, bahkan telah melampaui target portoÂfolio tahun berjalan.
"Perolehan laba usaha tahun berjalan Rp 1,5 triliun, naik sekitar 8,4 persen dibanding periode sama tahun lalu sekiÂtar Rp 1,43 triliun. Pendapatan (
revenue) pada periode ini sekitar Rp 7,6 triliun atau naik 19,6 persen dari periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 6,3 triliun," katanya.
Selain itu, EBITDA margin meningkat sejumlah 13,3 persen dari 34,2 persen pada September 2016 menjadi 38,78 persen dan BOPO tuÂrun 3,8 persen dari 70,9 persen menjadi 68,2 persen.
Sementara dari sisi operaÂsional, trafik kapal yang mengalami peningkatan sebesar 21,7 persen dari periode sama tahun lalu menjadi 147,456 GT, trafik petikemas yang mencapai 4,98 juta TEUs dengan persentase peningkatan 10,8 persen.
"Untuk trafik non-petikemas yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,1 persen berhasil dibukukan di angka 41,253 juta ton," tandasnya. ***