Berita

Foto/Net

Bisnis

Alfarmart Cs Tak Ciut

Ritel Syariah Marak
SENIN, 23 OKTOBER 2017 | 09:46 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Maraknya pertumbuhan mini market baru yang bernu­ansa agama di berbagai wilayah di Indonesia tidak membuat ciut nyali Alfamart Cs. Asosiasi Pengusaha Ritel (Aprindo) me­nilai fenomena ini menunjukkan pasar ritel lokal tumbuh.

Sekretaris Jenderal Aprindo Solihin mengatakan, menja­murnya bisnis ritel yang bernu­ansa agama seperti 212 Mart dan Kita Mart menandakan isu perle­mahan daya beli mulai berangsur membaik. Diharapkan, maraknya ritel berbasis syariah bisa me­nambah pilihan masyarakat un­tuk berbelanja kebutuhan, bukan menjadi gesekan.

"Buat kami ini bagus, justru ini menandakan potensi pasar di Indonesia sangat pesat," kata Solihin kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.


Maraknya ritel bernuansa agama tersebut tidak dianggap sebagai pesaing berat bagi Alfa­mart cs. Pasalnya, selama ini ritel modern sudah terbiasa bersaing dengan sesama perusahaan lain­nya. Cuma yang membedakan untuk 212 Mart dan sejenisnya adalah nuansa pendiriannya yang berbasis Syariah.

"Tidak ada masalah, ini bagus bagi pertumbuhan bisnis," kata pria yang juga menjabat Corporate Affairs Director Alfamart ini.

Dia meyakini, promosi dan pendirian ritel berbasis syariah tidak akan mengurangi jumlah konsumen di ritel modern yang mainstream seperti Alfamart, Indomart, Giant, Superindo dan sebagainya. "Masyarakat simpel saja yang penting kebutuhannya bisa dipenuhi dengan cepat dan tepat," tegasnya.

Munculnya ritel Syariah, menurut dia, adalah hal yang unik sehingga menambah jenis ritel modern di Indonesia. Na­mun, ini secara langsung juga memberikan peringatan bagi ritel senior untuk lebih baik da­lam berbisnis. "Dengan adanya pesaing baru dengan beragam model bisnis ini akan menjadi pelajaran agar ritel lain bisa lebih baik," tutur dia.

Dia juga mengatakan, harga murah dalam bisnis ritel bukan satu-satunya daya tarik bagi masyarakat, apalagi selisih harga termurah bagi ritel amat tipis. Selain pertimbangan harga ri­tel mesti mempertimbangkan kenyamanan. "Murah bukan jadi pertimbangan utama, yang penting bagi masyarakat bisa terpenuhi," katanya.

Makanya, dia pede, ritel lama tetap lebih diminati ketimbang yang baru ini. Menang kalah dalam persaingan ritel sela­ma ini ditentukan oleh service dan terpenuhinya keinginan masyarakat.

"Bukan pesaing karena me­nang kalah itu bagaimana kita memberikan pelayanan kepada masyarakat," terangnya.

Selain mampu memberikan service dan kenyamanan peritel juga mesti meraup keuntungan sesuai rencana keuangan. Saat ini perusahaan ritel yang tidak mampu bertahan penyebab uta­manya karena tidak mampu meningkatkan efisiensi. "Yang menang yang bisa memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat dan bisa meningkat­kan efisiensi," tuturnya.

Direktur Eksekutif Kop­erasi Syariah 212 Mart, Ahmad Juwaini mengakui saat ini jaringan mini market yang ter­inspirasi Aksi Bela Islam, 212 Mart terus menambah gerai di kota-kota besar.

"Kita bergabung dan bersatu membangun kekuatan ekonomi umat, salah satunya di bidang ritel ini," tegasnya.

Hingga saat ini, lanjut dia, 212 Mart baru memiliki 18 ge­rai. Usaha ini rencananya bakal mengembangkan bisnis bukan hanya di Jabodetabek, Cirebon, Magelang dan Medan.

"Banyak sekali yang in­gin kami buka. Jadi kita ini setidaknya satu bulan minimal lima toko baru," tukasnya.

Selain itu, ada yang berbeda pula di gerai 212 Mart. Ketika azan berkumandang, 212 Mart akan otomatis tutup selama 15 menit untuk memberikan kes­empatan kepada pegawai dan pembeli menunaikan salat di awal waktu. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya