Berita

Politik

Rakornas LKKNU Fokus Bangun Keluarga dan Bangsa

SABTU, 21 OKTOBER 2017 | 20:06 WIB | LAPORAN:

Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nadhlatul Ulama (LKKNU) membahas problematika kekinian yang dihadapi keluarga sebagai pilar bangsa.

Rakornas diadakan di Hotel Arya Duta, Sabtu (21/10). Seluruh pengurus wilayah se-Indonesia hadir dalam acara ini.

"Persoalan maraknya narkoba, efek gadged dan pornografi anak, belum lagi soal terorisme adalah problematika kekinian yang harus menjadi fokus kerja LKK NU membangun keluarga membangun bangsa," ungkap Ketua Lembaga LKKNU Hj Ida Fauziyah.

Rakornas kali ini merupakan ikhtiar merumuskan langkah strategis atas persoalan kekinian tersebut, apalagi bila melihat potensi Nadhlatul ulama sebagai organisasi massa terbesar yang menaungi LKKNU.

LKKNU harus menjawab berbagai tantangan, tampil secara optimal. Kehadiran NU juga sangat dibutuhkan bukan saja untuk kepentingan keluarga nahdliyin, melainkan untuk seluruh bangsa Indonesia.

"Dalam konteks inilah, LKKNU harus tampil sebagai salah satu tangan panjang NU yang mendapat tugas untuk melaksanakan kebijakan NU dalam membangun dan mengembangkan kemaslahatan keluarga," jelasnya.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan LKK NU adalah gelaran Festival Keluarga Maslahah yang dilakukan bersamaan dengan Rakornas.

Festival Keluarga Maslahah diisi dengan pemberian materi oleh narasumber yang diisi dengan pelatihan dan diskusi dan dialog.

Hadir dalam acara pembukaan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan Puan Maharani yang juga menjadi key note speaker dalam diskusi yang dihadiri mayoritas kaum ibu tersebut.

Puan dalam sambutannya mengaku peran nyata Keluarga besar NU bagi bangsa Indonesia.

"Kalau mau pendidikan keluarga mau baik maka gandeng NU, NU lah yang mengajarkan kesantunan berkeluarga berbangsa, " ungkap Puan.

Rakornas LKKNU yang dibuka oleh Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini juga dihadiri oleh Menteri Desa dan pembangunan daerah tertinggal Eko Putro Sandjojo. [sam]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya