Berita

Politik

Jokowi Menikmati Manuver Gatot, Buktinya Sampai Sekarang Tidak Dipecat

SABTU, 21 OKTOBER 2017 | 00:06 WIB

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dapat menggerus suara Prabowo Subianto jika menjadi pasangan Joko Widodo pada pemilu presiden (pilpres) 2019 mendatang.

Begitu penilaian Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi saat menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar relawan Pro Jokowi (Projo) di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (20/10).

Menurutnya, Gatot berpotensi menggerogoti suara Prabowo lantaran Gatot memiliki basis pemilih yang seragam dengan Prabowo. Terlebih Gatot kata Burhan saat ini berhasil dianggap sebagai calon yang mewakili pemilih Islam.

"Gatot dianggap mewakili Islam, sementara Jokowi sosok yang lebih nasionalis," ujar Burhan.

Lebih jauh Burhan mengakui, manuver politik Gatot yang dilakukan selama beberapa waktu terakhir juga salah satu faktor yang membuat elektabilitas mantan KSAD itu semakin terangkat.

Berdasarkan survei terakhir indikator politik pada 17-24 September 2017, elektabilitas Gatot mencapai 10 persen.

Namun demikian, Burhan mengkritik manuver politiknya yang terlalu liar, dan dinilai semacam dog wisthle atau siulan anjing yang hanya bisa didengar sesama anjing.

"Manuvernya menarik segmen pemilih baru untuk Pak Jokowi. Jangan-jangan Jokowi menikmati manuver Pak Gatot belakangan ini. Buktinya Pak Gatot tidak dipecat," tambah Burhan.

Selain itu, Burhan juga menilai, Jokowi dan Gatot bisa menjadi pasangan yang saling melengkapi. Keduanya merupakan kombinasi sipil militer.

Ditempat yang sama, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan Prabowo menjadi lawan serius Jokowi. Hal ini lantaran Prabowo memiliki partai politik yang menopang elektabilitasnya.

"Karena punya partai, yang lain nggak punya. Makanya kami perhitungkan Pak Prabowo sebagai lawan serius," ucap Budi.

Projo memandang langkah itu perlu diantisipasi. Budi mendorong relawan Projo menjelaskan pada publik untuk harus kembali memilih Jokowi.

Projo kata Budi melihat ada tujuh nama yang dipasangkan dengan pencalonan Joko Widodo kembali di Pemilihan Presiden Tahun 2019. Dari ketujuh nama tersebut Gatot Nurmantyo menjadi salah satu wakil yang potensial.

"Nama nama yang beredar dari survei, pak Gatot, pak Tito, Basuki atau Ahok, dari partai ada Muhaimin, pak Zulkifli Hasan, mba Puan, siapapun lah ga ada masalah buat Projo," demikian Budi. [nes]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya