Berita

Suhardi Alius dan Peter Henzler di Jerman/Humas BNPT

Pertahanan

Jerman Tertarik Pelajari Upaya BNPT Tanggulangi Radikalisme

JUMAT, 20 OKTOBER 2017 | 14:52 WIB | LAPORAN:

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Suhardi Alius lawatan di Republik Federal Jerman.

Lawatan Kepala BNPT ini untuk memenuhi undangan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jerman dalam rangka memberikan penjelasan kepada instansi pemerintahan di Jerman mengenai upaya yang telah dilakukan Indonesia dalam menangani masalah radikalisme dan terorisme. 

"Kami diminta untuk menjelaskan mengenai pendekatan yang dilakukan Indonesia selama ini dalam menangani masalah radikalisme terorisme ke beberapa institusi pemerintahan yang ada di Jerman. Karena mereka ingin tahu mengenai bagaimana pengalaman kita (Indonesia) selama ini dalam menanggulangi terorisme termasuk diantaranya mengenai tantangan dari FTF (Foreign Terrorist Fighter)," ujar Kepala BNPT usai melakukan pertemuan tersebut di kantor The Federal Criminal Police Office of Germany (Bundeskriminalamt/BKA), Wiesbaden, Jerman, tadi malam.

Lebih lanjut mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan bahwa instansi pemerintahan Jerman yang turut hadir untuk menerima penjelasan darinya diantaranya seperti Federal Ministry of the Interior (Kementerian Dalam Negeri Jerman), Federal Foreign Office (Kementerian Luar Negeri Jerman), Bundeskriminalamt/BKA Germany, serta Lembaga Swadaya Masyarakat  (BAHIRA Advice Centre).

Kepada instansi pemerintah Jerman itu alumni Akpol tahun 1985 ini menyampaikan bahwa pentingnya upaya untuk menyeimbangkan antara penggunaan pola hard approach (pendekatan keras) dan soft approach (pendekatan lunak) dalam penanggulangan terrorisme tersebut.

"Terlebih dalam soft approach Indonesia relatif berhasil dalam program deradikalisasi, di mana teroris yang telah menjalani masa hukuman dari sebanyak 560 orang hanya 3 orang yang kembali melakukan tindakan terorisme,” ujar mantan Kapolda Jabar ini menjelaskan sebagaimana dikutip dari rilis Humas BNPT.

Lebih lanjut mantan Kadiv Humas Polri ini menyampaikan, program kontra-radikalisasi yang dilakukan BNPT yakni dengan menggandeng unsur masyarakat termasuk pemuda, netizen dan juga mantan aktivis teroris untuk melakukan counter narative telah menjadi program unggulan nasional. "Dan ini juga berjalan efektif," kata mantan Wakapolda Metro Jaya ini.

Menanggapi penjelasan Kepala BNPT tersebut, Vice-President of the Bundeskriminalamt, Peter Henzler menyampaikan ketertarikan untuk mempelajari lebih intensif dengan melalui kunjungan balasan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Kebijakan BNPT sangat komprehensif dan kami berminat untuk melihat secara langsung implementasi kebijakan yang dilakukan BNPT khususnya mengenai pendekatan soft approach itu," ujar Peter Henzler kepada Kepala BNPT

Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNPT didampingi Direktur Deradikalisasi BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, dan Kasubdit Amerika Eropa, Wandi Andrianto Syamsu. Turut serta dalam delegasi Indonesia tersebut, Direktur Center for the Study of Religion and Culture (CSRC), Universitas.Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Irfan Abubakar.

Turut juga mendampingi Kepala BNPT dan rombongan selama berada di Jerman yakni Duta Besar Indonesia untuk Jerman, DR. Ing. Fauzi Bowo beserta staf Kedubes RI di Jerman.[wid] 

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Bukan di Taiwan, Pager Bom Hizbullah Diproduksi di Eropa

Rabu, 18 September 2024 | 16:06

Prabowo Akan Pisahkan Kementerian PUPR, Nasdem Bandingkan dengan Obama

Rabu, 18 September 2024 | 15:53

Belum Tangkap Harun Masiku, Johanis Tanak: Personel KPK Tak Sebanyak Polri

Rabu, 18 September 2024 | 15:47

Meluncur Tahun Depan, Diduga Hyundai Ioniq 6 N Tertangkap Kamera Jalani Tes

Rabu, 18 September 2024 | 15:36

Soal Kabinet, Nasdem Ikut Apa Kata Prabowo

Rabu, 18 September 2024 | 15:36

Terdampak Gempa Bandung Raya, Kereta Cepat Whoosh Berhenti Sementara

Rabu, 18 September 2024 | 15:14

CEO US Steel Optimis Akuisisi Nippon Steel akan Berhasil

Rabu, 18 September 2024 | 15:13

Jaga Keamanan Anak dari Bahaya Instagram, Meta Luncurkan Fitur Teen Accounts

Rabu, 18 September 2024 | 14:58

Wall Street Mager, IHSG Terus Dekati 8.000

Rabu, 18 September 2024 | 14:56

Gregoria Seperti Ditampar Usai Kalah di Babak Awal Hong Kong dan China Open

Rabu, 18 September 2024 | 14:56

Selengkapnya