Berita

Alutsista/net

Pertahanan

Sudah 72 Tahun, Senjata TNI Harus Makin Canggih

KAMIS, 05 OKTOBER 2017 | 21:34 WIB | LAPORAN:

Memasuki usia yang ke 72 tahun, masih banyak pekerjaan rumah Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang perlu dibenahi. Salah satunya sistem persenjataan yang masih cukup tertinggal dari negara lain. Oleh karena itu, TNI harus terus membenahi teknologi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) agar pertahanan Indonesia semakin disegani negara lain.

“Alutsista TNI masih jauh dari kemajuan, yang hebat itu personel yang menggunakan dan yang merawat, kalau persenjataan masih sangat jauh dari hebat. Oleh karena itu perlu ditingkatkan,” kata Wakil Ketua Umum SKPI Dias Baskara Muchdi kepada wartawan di SKPI Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/10).

Dias mencontohkan, saat ini senjata-senjata yang digunakan dalam satuan TNI mayoritas merupakan senjata tua yang teknologinya tertinggal jauh dengan negara lain. Peremajaan senjata perlu dilakukan agar Indonesia semakin berdaulat dalam menjaga pertahanan dan keamanannya.

"Oleh karena itu pengadaan untuk tujuan peremajaan senjata harus segera dilakukan dan pemerintah juga harus mendukung agar bisa terlaksana," katanya.

Sementara itu, Sekjen SKPI Fauzan Rachmansyah mengatakan, meski tertinggal jauh dari sistem persenjataan, TNI wajib bersyukur memiliki prajurit yang unggul sehingga kekuatan militer Indonesia tetap diakui dunia.

“Zaman dulu pakai bambu runcing saja menang, zaman sekarang dengan senjata yang minim aja banyak berprestasi dikancah internasional. Apalagi kalau diberi senjata yang modern, pasti prajurit kita jadi semakin kuat. TNI harus dibekali dengan alutsista produksi dalam negeri, dan terus memutakhirkan alutsistanya. Jangan bangga cuma unggul di Asia Tenggara, unggul di dunia dong," ujarnya.

Fauzan berharap, di HUT yang ke 72 ini TNI dapat terus mempertahankan prestasinya. Sebagai instansi yang paling dipercaya masyarakat, TNI harus terus menjaga keamanan dan menebar manfaat bagi masyarakat Indonesia seperti yang selama ini berjalan.[san]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Bukan di Taiwan, Pager Bom Hizbullah Diproduksi di Eropa

Rabu, 18 September 2024 | 16:06

Prabowo Akan Pisahkan Kementerian PUPR, Nasdem Bandingkan dengan Obama

Rabu, 18 September 2024 | 15:53

Belum Tangkap Harun Masiku, Johanis Tanak: Personel KPK Tak Sebanyak Polri

Rabu, 18 September 2024 | 15:47

Meluncur Tahun Depan, Diduga Hyundai Ioniq 6 N Tertangkap Kamera Jalani Tes

Rabu, 18 September 2024 | 15:36

Soal Kabinet, Nasdem Ikut Apa Kata Prabowo

Rabu, 18 September 2024 | 15:36

Terdampak Gempa Bandung Raya, Kereta Cepat Whoosh Berhenti Sementara

Rabu, 18 September 2024 | 15:14

CEO US Steel Optimis Akuisisi Nippon Steel akan Berhasil

Rabu, 18 September 2024 | 15:13

Jaga Keamanan Anak dari Bahaya Instagram, Meta Luncurkan Fitur Teen Accounts

Rabu, 18 September 2024 | 14:58

Wall Street Mager, IHSG Terus Dekati 8.000

Rabu, 18 September 2024 | 14:56

Gregoria Seperti Ditampar Usai Kalah di Babak Awal Hong Kong dan China Open

Rabu, 18 September 2024 | 14:56

Selengkapnya