Berita

Moeldoko:RMOL

Pertahanan

Moeldoko: TNI Harus Membangun Pertahanan Dengan Konsep Sishanta

RABU, 04 OKTOBER 2017 | 15:55 WIB | LAPORAN:

. Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menilai institusi TNI harus membangun pertahanan dengan konsep aliansi strategis dengan masyarakat karena Indonesia menerapkan sistem pertahanan rakyat semesta.

Aliansi itu harus melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional.

"Ke depan bagaimana membangun sebuah konsep pertahanan aliansi strategis antara TNI dan masyarakat. Kalau semua menuju ke sana maka tidak ada prajurit yang memikirkan politik," kata Moeldoko saat memberikan kuliah umum bertajuk 'Membaca Indonesia: TNI dan Politik Negara' di kantor PARA Syndicate, Jakarta, Rabu (4/10).

Dia menjelaskan dalam konsep Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta) terdapat tiga komponen, Pertama, komponen utama terdiri atas TNI dan Polri. Kedua, komponen cadangan terdiri atas warga negara, sumber daya alam, dan sarana serta prasarana nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama.

Ketiga, komponen pendukung terdiri atas warga negara, sumber daya alam, dan sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.

"Komponen pendukung ini adalah sumber daya yang diinventarisasi. Lalu konsep bela negara adalah membangun jiwa masyarakat bukan fisik," ujar Moeldoko.

Dalam Sishanta, Indonesia harus mempertahankan wilayah sehingga TNI harus memahami bagaimana kondisi wilayah dan ruang. Dalam konsep itu peran bintara pembina desa (babinsa) sangat strategis karena harus memahami berbagai hal antara lain jalan setapak, jalur logisitik dan jalur tank.

"Misalnya di suatu daerah siapa yang memiliki truk, bis dan sumber daya sehingga bisa dimobilisasi untuk kepentingan pertahanan negara," katanya.

Moeldoko mengatakan menjelang HUT TNI tanggal 5 Oktober, institusi tersebut harus membangun kekuatan yang handal namun dalam bentuk akuntabilitas dan transparansi yang jelas.

Menurut dia, TNI sebelum reformasi selalu dituntut masyarakat untuk profesional dalam menjalankan tugasnya, namun saat ini dorongan tersebut berasal dari internal TNI.

"Perlu pemikiran strategis bagaimana pembangunan kemampuan menghadapi ancaman, kondisi geografis, anggaran, dan perkembangan teknologi," ujarnya.

Namun Moeldoko menekankan bahwa upaya peningkatan profesionalitas TNI harus diikuti dengan peningkatan kesejahteraan prajurit sehingga negara harus menjamin hal tersebut. [rus]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Bukan di Taiwan, Pager Bom Hizbullah Diproduksi di Eropa

Rabu, 18 September 2024 | 16:06

Prabowo Akan Pisahkan Kementerian PUPR, Nasdem Bandingkan dengan Obama

Rabu, 18 September 2024 | 15:53

Belum Tangkap Harun Masiku, Johanis Tanak: Personel KPK Tak Sebanyak Polri

Rabu, 18 September 2024 | 15:47

Meluncur Tahun Depan, Diduga Hyundai Ioniq 6 N Tertangkap Kamera Jalani Tes

Rabu, 18 September 2024 | 15:36

Soal Kabinet, Nasdem Ikut Apa Kata Prabowo

Rabu, 18 September 2024 | 15:36

Terdampak Gempa Bandung Raya, Kereta Cepat Whoosh Berhenti Sementara

Rabu, 18 September 2024 | 15:14

CEO US Steel Optimis Akuisisi Nippon Steel akan Berhasil

Rabu, 18 September 2024 | 15:13

Jaga Keamanan Anak dari Bahaya Instagram, Meta Luncurkan Fitur Teen Accounts

Rabu, 18 September 2024 | 14:58

Wall Street Mager, IHSG Terus Dekati 8.000

Rabu, 18 September 2024 | 14:56

Gregoria Seperti Ditampar Usai Kalah di Babak Awal Hong Kong dan China Open

Rabu, 18 September 2024 | 14:56

Selengkapnya