Berita

Foto/Net

Hukum

Guru Besar UI: Sudah Tidak Ada Bukti Jerat Novanto, KPK Mau Apa Lagi?

SENIN, 02 OKTOBER 2017 | 19:11 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan kesulitan dalam mentersangkakan kembali Ketua DPR RI Setya Novanto.

Pasalnya, butuh dua alat bukti permulaan yang baru jika ingin menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) baru untuk mentersangkakan ketua umum Golkar tersebut dalam kasus proyek pengadaan KTP-el.‎

Ini lantaran Hakim Cepi Iskandar yang memutus praperadilan Novanto menyebut bahwa bukti-bukti dari perkara sebelumnya tak bisa digunakan kembali dalam kasus Novanto.


Begitu tegas Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Burhanudin Djabir Magenda usai menjenguk Novanto di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (2/10).

"Butuh dua alat bukti baru. Bukti yang sebelumnya sudah tidak dapat digunakan atau tidak ada lagi," jelasnya.

Dalam putusan praperadilan, Hakim Cepi menyebut bahwa sprindik yang diterbitkan KPK untuk mentersangkakan Novanto pada 17 Juli 2017 lalu tidak sah. Selain itu, Cepi juga mengatakan bukti-bukti yang digunakan dalam perkara sebelumnya tidak bisa digunakan untuk menangani perkara selanjutnya.

‎Burhanuddin menilai bahwa berdasarkan putusan tersebut, maka akan sulit bagi KPK untuk mencari-cari celah kesalahan Novanto. Ini lantaran bukti permulaan yang ajukan KPK pada sprindik awal dinilai sudah lengkap tapi ternyata lemah di pengadilan.

"Dicari-cari lagi juga nggak bisa. Apalagi sudah di-eksplore. (Bukti) saat praperadilan kemarin sudah lengkap (tapi kalah). Sekarang mau dicari apa lagi," pungkasnya. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya