Berita

Budi Gunawan-Megawati/net

Politik

Megawati Dikaitkan Dengan Budi Gunawan, Hasto: Kan Pernah Jadi Ajudan

MINGGU, 01 OKTOBER 2017 | 04:00 WIB | LAPORAN:

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto enggan menanggapi lebih jauh soal situs Kodam VI/ Mulawarman yang mengaitkan hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan terkait isu pembelian 5.000 senjata.

Pasalnya menurut Hasto, isu soal pembelian senjata itu sudah jelas-jelas dibantah langsung oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto. Wiranto, Kata Hasto menegaskan saat ini institusi sipil yang hendak membeli senjata memang BIN, Namun senjata yang dibeli bukanlah senjata ilegal yang diimpor, melainkan senjata yang di pesan ke perusahaan plat merah, PT PINDAD.

"Itu kan sudah dibantah oleh Pak Wiranto, Pak Wiranto sudah memberikan penjelasan, penjelasannya sangat clear," tegas Hasto saat ditemui di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9).


Sebelumnya, artikel yang berjudul 'SIAPA YANG MENCATUT NAMA PRESIDEN INGIN DATANGKAN SENJATA 5000 PUCUK' itu, nama Presiden RI V Megawati turut disebut.

"Jendral Polisi Budi Gunawan mantan Ajudan Presiden Megawati pernah diplot jadi Kapolri. Namun, karena penolakan yang kuat, dipilihlah TITO. BG hanya jadi Wakapolri utk menghibur Megawati, maka kemudian dilantik jadi Kepala BIN," begitu kutipan dari situs Kodam Mulawarwan.

Hasto pun menampik bahwa Megawati terlibat dalam pembelian senjata BIN. Namun dia mengakui bahwa memang Budi Gunawan pernah menjadi ajudan putri proklamator itu semasa dia menjadi RI 1.

"Pak Budi Gunawan kan pernah menjadi ajudan Ibu Mega, ya itu memang sejarah mencatat itu," tegas Hasto.

Pangdam VI/ Mulawarman, Mayjen Sonhadji mengaku bahwa dia sudah kecolongan. Pasalnya, artikel yang ditulis dalam situs Kodam Mulawarman itu diposting tanpa adanya koordinasi. Situs Kodam VI/Mulawarman mem-posting artikel yang menyerang Kepala BIN terkait isu pembelian 5.000 senjata. Ternyata artikel tersebut nongol secara liar. Tanpa koordinasi dengan pimpinan Kodam.

Sonhadji mengatakan tak pernah ada perintah dari pejabat Kodam mengenai posting artikel tersebut. Menurutnya, tulisan itu bukan dibuat staf Kodam, namun dari pihak luar.[san]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya