Berita

Gatot Nurymantyo/net

Pertahanan

Komisi I DPR: Institusi Keamanan Jangan Mempertontonkan Kekuasaan

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017 | 01:40 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Anggota DPR Komisi I Arief Suditomo angkat bicara terkait pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo soal 5000 senjata ilegal yang coba diselundupkan ke Indonesia.

Menurutnya, hal tersebut merupakan momentum bagi semua institusi keamanan negara untuk konsolidasi, bukan malah menunjukan kekuasaan masing-masing untuk kepentingan tertentu.

"Sebaiknya hal tersebut dijadikan momentum untuk konsolidasi institusi keamanan, jangan melah menunjukkan power untuk kepentingan tertentu," kata politisi Hanura itu saat dihubungi, Sabtu (23/9).

Pria yang sebelumnya dikenal berkecimpung di industri pertelevisian itu mengapreaiasi langkah pencegahan yang dilakukan TNI untuk membongkar kasus percobaan penyelundupan 5000 senjata.

"Bila sudah berhasil digagalkan kami apresiasi," pungkas Arief.

Panglima TNI secara mengejutkan membeberkan bahwa ada satu institusi diluar militer yang mencoba menyelundupkan 5000 senjata ke Indonesia. Pernyataan Gatot itu diutarakan saat dirinya bersilaturahmi dengam mantan petinggi TNI seperti, Menkopolhukam Wiranto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.

"Tapi yang pasti data kami akurat, ada satu kelompok institusi diluar militer yang membeli 5000 senjata," kata Gatot.

Ditengah kencangnya isu Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang memerintahkan Polri untuk membeli 5000 senjata, Panglima TNI bereaksi dengan mengatakan bahwa Polri tidak boleh memiliki senjata yang mampu menembak tank, pesawat dan kapal. Pernyataan Gatot ini menimbulkan kesan adanya konflik antara intelijen TNI dan intlelijen BIN.[san]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya