Berita

Foto: Istimewa

Hukum

Diperiksa Bareskrim, Wasekjen PAN: Pidato Victor Pecah Persatuan Bangsa

RABU, 13 SEPTEMBER 2017 | 19:05 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Wakil Sekjen bidang Hukum dan HAM DPP PAN Surya Imam Wahyudi memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri terkait kasus Ketua Fraksi Partai Nasdem Victor Laiskodat.

Imam Wahyudi didampingi Ketua DPW BM PAN Papua Barat Thomas Warijo memasuki ruang penyidika sejak pukul 14.30 WIB hingga saat ini, Rabu (13/9).

Politisi muda PAN itu adalah salah satu pelapor kasus Victor terkait tuduhan ujaran kebencian, provokasi, fitnah dan memberikan berita bohong.


Imam Wahyudi menegaskan, isi rekaman pidato Victor yang dipermasalahkan baik yang versi lengkap maupun hasil editan, sama-sama mengandung ujaran kebencian antar kelompok anak bangsa yang bisa mengarah pada provokasi SARA dan konflik horizontal di masyarakat.

"Pidato Victor berujung pada pecahnya persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah terbangun kondusif secara khusus di NTT dan nasional pada umumnya," kata dia kepada wartawan.

Jelas Imam Wahyudi, apa yang disampaikan oleh Vicktor juga dinilai mengandung penodaan terhadap ajaran agama khususnya agama Islam.

"Victor dinilai telah lancang menafsirkan agama Islam khususnya sesuai dengan pemahaman dia yang salah dan keliru, sehingga hal itu bisa berujung pada penodaan agama," ungkapnya.

Imam Wahyudi menyayangkan pidato dari anak buah Surya Paloh itu yang mengandung fitnah keji dan tendensius tanpa fakta dan dasar hukum yang valid telah menuduh PAN dan parpol lain, sebagai pendukung kaum ekstrimis dan intoleran yang bermaksud menjadikan negara khilafah, sehingga layak untuk "dihabisi" dan kemudian disamakan seperti PKI tahun 1965 yang layak untuk dibunuh.

Dengan demikian, lanjut dia, pidato Victor tersebut tidak mendidik rakyat untuk bagaimana membangun politik yang demokratis, cerdas, beradab dan berkualitas.

"Apalagi sampai mengaitkan dengan perbedaan pandangan politik tentang Perppu Ormas dimaknai Victor sebagai anti Pancasila dan anti keragaman tentu merupakan hal yg sangat konyol," pungkas Imam Wahyudi. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya