Berita

Nasaruddin Umar/Net

Pancasila & Nasionalisme Indonesia (43)

Mendalami Ketuhanan YME: Perspektif Agama Khonghucu

SELASA, 12 SEPTEMBER 2017 | 09:54 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

DALAM agama Khonghucu konsep ketuhanan tidak banyak dijelaskan seperti halnya agama-agama lain. Khonghucu di negeri asal­nya, China, tidak atau belum diakui secara luas sebagai sebuah agama. Khonghucu masih lebih mengakuinya sebagai kebudayaan luhur ketimbang sebagai agama. Namun jika dilihat dari sudut konsep dan ajaran, memang terda­pat alasan yang cukup untuk mengakuinya se­bagai agama. Kriteria sebuah agama secara umum ialah mempunyai konsep ketuhanan, konsep kenabian (massangers), kitab suci, umat, dan sistem doktrin yang dapat dijadikan sebagai pedoman perilaku. Dilihat dari kriteria ini maka Khonghucu di Indonesia dapat diakui sebagai agama.

Konsep ketuhanan dalam Khonghucu bisa ditemukan dalam kitab Yi Jing (Kitab Peruba­han). Dalam kitab ini Tuhan digambarkan den­gan istilah Qian yang dapat diartikan Tuhan se­bagai subjek Yang Maha Ada, Maha Sempurna, Khalik Semesta Alam, Maha Positif dan proak­tif. Di dalam Kitab Zhong Yong (Tengah Sem­purna) disebut dengan Gui Shen, yang men­gandung arti Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan dalam buku ini digambarkan sebagai Roh yang berkuasa atas segala sifat Yin dan Yang. Da­lam kitab Li Ji (Kitab Kesusilaan) Tuhan ser­ing juga diistilahkan dengan istilah Da Yi, yang artinya Satu Yang Maha Besar, sejajar dengan istilah yang digunakan di dalam Yi Jing dengan sebutan Tai Ji (Yang Maha Ada, Maha Puncak/ Kutub), atau dapat juga digambarkan sebagai titik nol (O) yang dilambangkan dengan sebuah o (lingkaran).

Istilah lain sering digunakan untuk Tuhan ialah Tian. Dalam kitab banyak digunakan da­lam kitab-kitab suci sebelum Dinasti Shang, seperti pada zaman Dinasti Xia (2205-1766 SM) dan sesudah Dinasti Shang, yaitu pada za­man Dinasti Zhou (1122-255 SM), tetapi sering kedua sebutan tersebut digunakan bersama-sama, bahkan dalam satu kalimat. Mungkin ada lagi istilah lain sebagai nama Tuhan tetap bagi Khonhucu perbedaan nama tidak masalah. Dis­ebut apa saja nama Tuhan yang penting Tuhan yang sejati tetap eksis.


Penggunaan istilah Tian sebagai Tuhan di da­lam kitab Wu Jing mempunyai enam dimensi, yaitu: 1) Shang Tian (Tian Yang Maha Tinggi), 2) Hao Tian (Tian Yang Maha Besar atau Yang Maha Meliputi), 3. Cang Tian (Tian Yang Maha Suci, Maha Luhur, Maha Tinggi), 4) Min Tian (Tian Yang Maha Welas Asih, Yang Maha Murah), 5) Huang Tian (Tian Yang Maha Kuasa, Maha Agung, Maha Pencipta, 6) Shang Di (Tuhan Kha­lik Pencipta Semesta Alam), Yang Maha Tinggi atau Yang Di Temat Maha Tinggi. Meskipun ada enam tetapi tetap Dia Maha Esa.

Dimensi Yin dan Yang seakan berlomba di dalam menguasai alam semesta. Termasuk dalam diri manusia. Manusia yang didominasi dengan Yin akan tampil lebih feminan dan lebih lembut. Sebaliknya jika yang dominan adalah Yang maka yang bersangkutan akan tampil leb­ih maskulin dan lebih jantan. Konsep ketuhanan seperti ini mengingatkan kita pada agama Tao (Taoisme) yang juga mengenai simbol Yin dan Yang. Pembagian tugas dan fungsi ini tidak me­nandakan adanya dua Tuhan. Tuhan tetap satu bahkan digambarkan Maha Esa, namun yang satu itu memiliki dua sifat dan karakter.

Keberadaan agama Khonghucu di Indo­nesia mengalami pasang surut. Adakalanya redup dan adakalanya eksis. Mungkin karena kriteria di Indonesia menganut kriteria univer­sal, maka Khonhucu dapat diterima sebagai sebuah agama yang setara dengan agama lain. Sama-sama memiliki hak dan kewajiban. Yang pasti Khonghucu sudah resmi menjadi sebuah agama legal di Indonesia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya