Berita

Yenny Wahid/Net

Politik

Yenny Wahid: Tidak Ada Agama Yang Ajarkan Kekerasan

SENIN, 11 SEPTEMBER 2017 | 07:55 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menegaskan bahwa tidak ada agama satupun di dunia yang mengajarkan radikalisme dan intoleran.

Pun jika ada umat agama tertentu yang melakukan tindakan tersebut, maka itu bukanlah kesalahan dari agamanya, melainkan dari oknum manusianya sendiri.

"Agama tidak mungkin mengajarkan kekerasan, jikapun ada kekerasan yang diatasnamakan agama, itu karena kesalahan orangnya," ujar Yenny dalam keterangan di kegiatan 'Melody of Diversity' di Gedung Pusat Kebudayaan Soka Gakkai, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/9).


Bahkan merebaknya paham radikalisme dan intoleran di Indonesia juga menjadi konsentrasi lembaganya. Betapa tidak, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Wahid Foundation, Yenny mengatakan sebanyak 7,7 persen respondennya menyatakan siap jika diberikan kesempatan untuk bergabung dengan kelompok radikal dan intoleran.

"Angka 7,7 persen itu angka yang sangat besar. Dan ini harus kita waspadai bersama dan mencari bersama-sama solusinya agar tidak meluas, dan kalau bisa kita hilangkan sepenuhnya," terangnya.

Sementara itu, dalam kegiatan yang juga merupakan rangkaian kegiatan kampanye perdamaian dan peringatan Hari Perdamaian Internasional (International Peace Day) tersebut, Wahid Foundation pun bekerjasama dengan organisasi keagamaan asal Jepang bernama Soka Gakkai.

Menurut Ketua Umum Soka Gakkai Indonesia, Peter Nurhan mengatakan bahwa saat ini dunia khususnya di Indonesia sedang mengalami degradasi persatuan dalam keberagaman, khususnya bagi kaum mudanya. Padahal menurutnya, kekuatan besar bangsa Indonesia adalah berada pada persatuan tersebut.

"Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan kesadaran, khususnya kepada generasi muda terkait dengan urgensi merayakan keberagaman yang ada di negeri ini. Bangsa ini besar lantaran penghargaan terhadap keberagaman yang ada," kata Ketua Umum Soka Gakkai Indonesia, Peter Nurhan.

"Penghargaan tersebut mulai tampak melemah, generasi muda juga sudah mulai banyak mengabaikan sumber kebesaran bangsa ini, (yakni) keberagaman," imbuhnya.

Melody of Diversity merupakan rangkaian kampanye perdamaian yang dilakukan oleh Soka Gakkai bersama dengan Wahid Foundation. Kegiatan tersebut sudah digelar sejak bulan Juni sampai Agustus 2017 dengan melibatkan beberapa kampus dan masyarakat umum di Jakarta.

Dalam kegiatan tersebut, Soka Gakkai menggelar kegiatan pembuatan karya foto, quotes, dan video melalui sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya yang bertemakan Bhineka Tunggal Ika, serta kumpulan kegiatan diskusi dan dialog yang telah dilakukan bersama dengan perwakilan komunitas ataupun mahasiswa lainnya dengan latar belakang yang beragam. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya