Berita

Brigjen Pol Rikwanto/net

Hukum

Polri: Novel Sendiri Yang Mempersulit Penanganan Kasusnya

SELASA, 05 SEPTEMBER 2017 | 15:26 WIB | LAPORAN:

. Pihak kepolisian masih terus mengejar pelaku penyiraman air keras ke wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto, mengatakan bahwa hingga saat ini penyidik kepolisian masih mencari pelaku kekerasan itu.

"Hanya kalau memang siapapun, termasuk saudara Novel, punya informasi tentang dugaan siapa pelakunya, lebih baik lagi disampaikan," harap Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/9).


Novel Baswedan mengaku bahwa dia mengantongi info tentang keterlibatan salah satu jenderal Polri, yang ia sebut sebagai otak dari penyerangan terhadap dirinya. Namun Novel enggan membeberkan siapa persisnya yang dia maksud. Novel baru mau membeberkan info itu jika Presiden Joko Widodo membentuk tim independen.

Di sinilah Rikwanto menyayangkan sikap Novel.

"Ya, berarti kan dia sendiri yang menyulitkan kalau memang dia punya fakta soal itu. Kalau ada keyakinan pelakunya siapa dan dia tahu, ya lebih cepat lebih baik," sesalnya.

Diakuinya bahwa pihak Polri dan KPK bersama-sama menemui Novel Baswedan di Singapura untuk dimintai keterangan. Namun, Novel pun sama sekali ogah mengungkapkan soal itu.

Karenanya, Rikwanto menduga Novel hanya melempar isu untuk merusak nama baik pihak tertentu.

"Jadi, jangan dugaan-dugaan saja, jangan merusak nama (baik) pihak lain yang tidak ada faktanya, tidak ada dasarnya diaju-ajukan. Kasihan masyarakat juga, jadi bingung. Kalau ada informasi bagus apalagi itu faktual, disampaikan, segera kami tangkap ya," jelasnya.

"Kami enggak main-main, mau bersih, mau bagus, profesional, jangan dibuat (isu) sana sini, jangan menganggap kami yang lambat atau menghambat. Justru berita berita simpang siur ini yang membuat suasana menjadi masyarakat galau," tambahnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya