Berita

Net

Hukum

Pansus Perlu Panggil Paksa Ketua KPK

SELASA, 05 SEPTEMBER 2017 | 14:07 WIB | LAPORAN:

Pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo yang menuding Pansus KPK menghalangi proses penyidikan atau obstruction of justice makin menelanjangi siapa sosok Agus sesungguhnya.

"Statemen Agus itu sangat keliru dan kelihatannya muncul dari perpaduan antara kepanikan dan kebodohan seorang Agus Rahardjo," kata Ketua Presidium Jaringan Islam Nusantara (JIN) Razikin Juraid kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/9).
 
Menurutnya, sejauh ini keberadaan Pansus KPK sangat sesuai jalur. Penyelidikan yang dilakukan tidak masuk projusticia melainkan pada aspek kelembagaan dan pengelolaan keuangan. Pernyataan Agus tersebut justru terlihat sebagai kekeliruan besar  dan mengindikasikan kalau KPK sendiri yang melakukan obstruction of constitution.


"Ini adalah kesalahan fatal dan memberikan pedagogi yang sangat buruk bagi penegakan hukum. Karena itu kami minta DPR layangkan surat protes, bila perlu tuntut secara pidana," jelas Razikin.

JIN sendiri berencana melaporkan Agus ke kejaksaan karena diduga terlibat skandal korupsi proyek kartu identitas elektronik (KTP-el). Agus dinilai terlibat aktif baik secara pribadi maupun kelembagaan saat masih menjabat ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP).

Lebih jauh, Razikin menilai pernyataan Agus tersebut dilontarkan karena kehabisan argumentasi rasional untuk membela diri, baik secara pribadi maupun sebagai pimpinan KPK.

"Efek dari terungkapnya kebobrokan Agus sebagai pribadi maupun kejahatan KPK secara kelembagaan dari hasil penyelidikan pansus," ujarnya.

Untuk itu, Razikin mendesak Pansus KPK menghadirkan secara paksa Agus ke forum di parlemen. Hal itu penting dilakukan untuk mengkonfirmasi dua hal. Pertama soal keterlibatan Agus dalam proyek KTP-el dan pernyataannya soal Pansus KPK.

"Kalau Agus menolak saya juga minta pihak kepolisian untuk menjemput paksa," tandas Razikin. [wah]  

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya