Berita

Tito Karnavian/Net

Hukum

Jenderal Tito: Waspada, Isu Rohingya Bakar Sentimen Masyarakat untuk Anti Pemerintah

SELASA, 05 SEPTEMBER 2017 | 13:42 WIB | LAPORAN:

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mencium adanya gelagat dari pihak tertentu yang ingin memanfaatkan isu kekerasan etnis Rohingya di Myanmar untuk menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Tito bahkan mengaku sudah mengantongi informasi terkait itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Ismail Fahmi di Twitter terkait isu pembantaian etnis Rohingya.

"Isu ini (Rohingya) lebih banyak digunakan untuk konsumsi dalam negeri dalam rangka membakar sentimen masyarakat Islam di Indonesia untuk antipati kepada pemerintah," ungkapnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/9).


"Jadi orang orang yang banyak menyampaikan isu di twitter lebih banyak mengajak kelompok umat Islam lain berantipati pada pemerintah dan presiden dibanding berusaha melakukan kegiatan kemanusiaan," lanjutnya.

Menurut mantan Kapolda Metro Jaya ini, isu Rohingya malah dipakai untuk membakar sentimen Umat Islam untuk anti pemerintah layaknya Pilgub DKI Jakarta baru-baru ini, bukan sebagai aksi kemanusiaan.

Di media sosial itu, kata dia, masyarakat seakan digiring untuk memframing pemerintah lemah dalam upaya penyelesaian konflik Rohingya. Padahal, sesungguhnya pemerintah sudah melakukan langkah yang tepat.

"Gaya lama. Karna dulu ada isu Pilgub (DKI) untuk nyerang pemerintah. Sekarang ada isu baru yang kira-kira bisa dipake untuk goreng-goreng. Ini penelitian ini. Software opinion analysist," bebernya.

Karena itu pihaknya melarang Aksi Bela Rohingya di Candi Borobudur yang rencananya akan digelar oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) dan laskar di Magelang dan daerah sekitarnya di Borobudur pada Jumat (8/9) nanti.

"Sekarang yang harus dikerjakan bukannya dalam menguasai Borobudur. Ini warisan dunia, kebanggaan kita, simbol budaya kita, abad kedelapan orang jawa mampu buat bangunan seperti itu. Ini bukti peradaban tinggi bangsa Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Jenderal Tito mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih waspada dalam menerima ajakan apapun untuk antipati pemerintah.

"Masyarakat saya minta lebih waspada," pungkasnya. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya