Berita

Antonius Toni Budiono/Net

Hukum

Dirjen Hubla Tidak Kenal Dengan Penyuapnya

SELASA, 29 AGUSTUS 2017 | 12:42 WIB | LAPORAN:

Pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus suap, Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) nonaktif Antonius Toni Budiono menjalani pemeriksaan perdana di KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (29/8).
 
Tonny Budiono diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pemulusan perizinan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, untuk tersangka Komisaris PT Adhiguna Keruktama, Adiputra Kurniawan.

Namun demikian, Toni yang tiba di Gedung KPK pukul 10.32 WIB mengaku tidak kenal dengan Adiputra, yang perusahaannya menjadi pemenang tender pengerukan pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Toni bahkan secara tegas mengaku tidak pernah mengenal pihak swasta manapun.


"Saya tidak kenal dengan Pak Adiputra. Saya tidak pernah mau mengenal PT. Kalau orang datang saya layani karena tugas saya untuk melayani, bukan dilayani," kata Toni di Gedung KPK.

Ia menambahkan, selama ini banyak pihak yang kerap datang kepada dirinya untuk mengurusi proyek atau investasi. 

"Banyak yang datang bisa dilihat dari kartu nama pasti banyak banget bisa sampai 200-an mungkin lebih kartu nama yang datang ke saya. Ada dari perusahaan asing datang untuk urus investasi saya layani," katanya.

Kasus suap tersebut bermula saat KPK melakukan operasi tangkap tangan di Kantor Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan, Rabu malam (23/8) lalu. KPK mengamankan lima orang dalam operasi senyap tersebut. Di antaranya, Dirjen Perhubungan Laut (Hubla), Antonius Tonny Budiono; Komisaris PT Adi Guna Keruktama (AGK), Adiputra Kurniawan; S sebagai Manager Keuangan PT AGK; DG sebagai Direktur PT AGK; dan W Kepala sub Direktorat Pengerukan dan Reklamasi.

Dari kelima orang tersebut, KPK menetapkan status tersangka kepada Antonius, Adiputra, dan Wisnu. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya