. Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) menginisiasi perumahan untuk Pedang Kaki Lima (PKL) yang diberi nama "Perumahan Kaki Lima Indonesia".
Perumahan PKL perdana dibangun di Desa Bendo, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (28/8). Ketua Umum DPP APKLI Ali Mahsun meletakkan batu pertama pembangunan perumahan PKL di Boyolali.
"Dengan selalu mengharap kehendak dan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Swt. Bismillaahirrahmaanirrahiim, batu pertama Perumahan Kaki Lima Indonesia Boyolali, Jawa Tengah secara resmi saya letakkan," kata Ali Mahsun.
Dan dengan doa dan harapan yang sama, APKLI mencanangkan Perumahan Kaki Lima Indonesia di Pulau Jawa dan seluruh Indonesia.
"Ini sejarah baru di republik, PKL miliki perumahan sendiri, yaitu Perumahan Kaki Lima Indonesia. Sejarah ini diukir di Boyolali, Jawa Tengah," ungkap Ali Mahsun.
Menurutnya, minimal ada tiga makna mendasar di dalam pencanangan Perumahan Kaki Lima Indonesia ini.
Pertama, mengingatkan kepada segenap pemimpin bangsa bahwa pemimpin itu wajib melindungi, melayani dan memenuhi hak-hak rakyat dan bangsa Indonesia, bukan sebaliknya.
Kedua, kalau di Jawa Timur,
Boyolali itu buaya yang lupa. Mengingatkan segenap pemimpin bangsa yang saat ini lupa dan sengsarakan rakyat, gadaikan bangsa negara ke asing segeralah bertaubat, tempatkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Ketiga, melalui perjalanan panjang yang berliku penuh kerikil tajam bahkan gulungan ombak dahsyat akhirnya Perumahan Kaki Lima Indonesia bisa diwujudkan atas ridha Allah pertama kali di Bumi Boyolali, Jawa Tengah sebagaimana dulu Bupati Semarang pada abad XVI Ki Pandang Arang merenung di atas Batu Besar-Boyolali.
"APKLI tidak ingin rakyat dan bangsa ini sejak lahir hingga masuk liang lahat hidup di kos-kosan atau kontrakan apalagi sengsara sebagai tuna wisma. PKL dan rakyat punya hak miliki rumah sendiri. Tanah republik ini milik rakyat dan bangsa kita, bukan milik bangsa asing," ujar Ali Mahsun.
[rus]