Berita

Net

Nusantara

Perguruan Tinggi Bisa Berkontribusi Dalam Konsep Pembangunan

RABU, 23 AGUSTUS 2017 | 02:50 WIB | LAPORAN:

Pemerintah terus mendorong pembangunan kota baru di Indonesia untuk mewujudkan kota layak huni bagi masyarakat.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pembangunan kota berkelanjutan tidak lepas dari rencana jangka panjang pembangunan nasional. Selain menjadi mesin perekonomian nasional, kota-kota di Indonesia juga harus menjadi hunian yang layak.

"Kami ingin kota bisa berkontribusi menurunkan ketimpangan sosial," ujar Bambang dalam seminar di Universitas Podomoro, Jakarta, Selasa (22/8).


Menurutnya, kota berkesinambungan adalah kota yang berkelanjutan baik dari sisi ekonomi, sosial dan lingkungan. Untuk itu, Bappenas terus melakukan review terhadap kota-kota di Indonesia, agar semakin banyak kota yang menjadi berkesinambungan.

"Saat ini 50 persen penduduk kita tinggal di kota, ke depan bisa mencapai 83 persen," kata Bambang.

Kondisi tersebut memaksa pemerintah konsentrasi memberikan perhatian kepada kota, sementara pembangunan desa hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Namun demikian, pemerintah harus tetap mempertahankan keseimbangan pembangunan antara keduanya.  

"Kita tetap akan menjaga aspek-aspek sosial ketimpangan, kemiskinan dan pengangguran di perkotaan," beber Bambang.

Urbanisasi sendiri sangat berdampak pada pembangunan kawasan perkotaan. Tanpa kontrol dan manajemen, kawasan perkotaan tidak bisa mengendalikan urbanisasi, sehingga menimbulkan permasalahan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan kriminalitas.

"Kendalanya anggaran pembangunan daerah perkotaan masih kecil. Belum lagi pembangunan masih berbasis sektoral, sehingga tidak efisien," jelas Bambang.  

Karena itu, peran perguruan tinggi bisa memberi kontribusi pada konsep pembangunan kota berkesinambungan. Karena, konsep pembangunan tiap-tiap kota berkesinambungan akan berbeda.

"Kami ingin perguruan tinggi bisa melakukan identifikasi tiap kota tanpa meninggalkan unsur sosial, ekonomi dan lingkungan," ujar Bambang.

Data Bappenas menyebut, satu persen pertumbuhan kawasan perkotan akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) sebesar empat persen. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan perkotaan adalah mesin pertumbuhan ekonomi. Hingga 2030 nanti, Bappenas menargetkan 49 indikator. Saat ini baru 31 indikator yang berhasil dicapai, 18 indikator diantaranya berupa kesenjangan pembangunan nasional seperti kemiskinan, input nutrisi, penyediaan air bersih di desa, kematian ibu, sanitasi, dan pemukiman kumuh. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya