Berita

Polisi FInlandia mengevakuasi korban serangan pisau/AFP

Dunia

Pasca Serangan, Polisi Bersenjata Finlandia Perketat Keamanan

SABTU, 19 AGUSTUS 2017 | 16:47 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pasca serangan pisau yang terjadi di kota Turku Finlandia Jumat sore (18/8), polisi memperketat penjagaan di sejumlah tempat.

BBC mengabarkan bahwa keamanan ditingkatkan terutama di lokasi-lokasi penting di ibukota selatan Helsinki, di mana polisi bersenjata dapat terlihat di stasiun kereta api pusat dan bandara.

Perdana Menteri Finlandia Juha Sipila telah menekankan bahwa pemerintahnya memantau situasi ini dengan ketat.

Serangan dengan pisau terjadi di daerah Puutori-Market Square, kota Turku Finlandia pada Jumat sekitar pukul 16.02 waktu setempat.

Dalam serangan tersebut, seorang pria yang kemudian diidentifikasi sebagai warga kelahiran Maroko berusia 18 tahun, tiba-tiba saja menyerang orang yang lewat dengan pisau yang ia bawa.

Saksi mata mengatakan bahwa pelaku kemudian berlari ke lapangan terdekat dan menikam lebih banyak orang sebelum akhirnya ia ditembak oleh polisi di bagian paha dan segera diamankan.

Polisi mengatakan dia ditangkap pada pukul 16.05. Itu berati, serangan yang dilakukan remaja pria itu hanya berlangsung sekitar tiga menit.

"Saya melihat polisi menembak seseorang, seorang pria, saya pikir. Orang-orang berlari dan ada pembicaraan tentang serangan pisau," kata seorang saksi mata Jesse Brown mengatakan kepada BBC:

Kemudian, juru bicara Biro Investigasi Nasional Finlandia mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih menyelidiki soal apakah ada orang lain yang juga terlibat dalam serangan tersebut. Tapi sejauh ini pihaknya masih menyimpulkan bahwa pelaku bertindak sendiri.

Saksi lain, mahasiswa Anttoni Numminen, mengatakan bahwa dia tengah berada di bar di dekat lokasi kejadian saat tiba-tiba ia mendengar suara tembakan.

Orang-orang pun mulai bergegas masuk ke bar, ketakutan. Bar tersebut kemudian dikunci sementara saat pihak berwenang mengamankan situasi.

Finlandia tidak memiliki pengalaman masa lalu dalam serangan teror. [mel]

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Serbu Kuliner Minang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:59

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Obor Api Abadi Mrapen untuk Rakernas IV PDIP Tiba di Batang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:28

Mubadala Energy Kembali Temukan Sumur Gas Baru di Laut Andaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:59

Rocky Gerung Dicap Perusak Bangsa oleh Anak Buah Hercules

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:41

Deal dengan Kanada

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:24

Kemenag: Kuota Haji 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:04

Zulhas Dorong Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral di Forum APEC

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:40

DPR: Kalau Saya Jadi Nadiem, Saya Sudah Mengundurkan Diri

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:20

2 Kapal dan 3 Helikopter Polairud Siap Amankan KTT WWF

Minggu, 19 Mei 2024 | 00:59

Selengkapnya