Berita

Foto/Net

Bisnis

Kementerian BUMN Diminta Jangan Pilih Orang Titipan

Banyak Kursi Direksi Yang Kosong Di Perusahaan Pelat Merah
SELASA, 15 AGUSTUS 2017 | 09:59 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini masih melakukan persiapan uji kelayakan sejumlah calon direksi untuk mengisi posisi yang kosong di perusahaan pelat merah. Meski banyak posisi kosong, proses pemilihan juga tak bisa dilakukan secara berbarengan.

 Sekretaris Kementerian BUMN Imam Aprianto Putro mengatakan, pihaknya menjaring calon direksi baik dari inter­nal maupun eksternal BUMN.

"Kami masih mencari calon-calon dari internal maupun eksternal BUMN. Meski begitu, tetap harus memenuhi persyara­tan dan uji kelayakan," kata Imam di Jakarta, kemarin.


Saat ini ada beberapa kursi direksi BUMN yang kosong. Di antaranya, posisi direktur utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pasca meninggalnya Riz­kan Chandra. Ada pula posisi Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) yang ditinggalkan oleh Riswinandi karena terpilih seba­gai anggota Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2017-2022.

Lalu posisi Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pasca ditinggalkan Wimboh Santoso yang terpilih sebagai Ketua DK OJK. Kemudian posisi Direktur Keuangan Bank Mandi­ri setelah Pahala Mansyuri men­jadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Selanjutnya posisi Direktur Utama PT Garam (Persero) yang kosong ditinggalkan Achmad Boediono karena tertangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Juni 2017.

Imam menjelaskan, bagi BUMN yang sudah menjadi perusahaan terbuka seperti PT Bank Mandiri Tbk dan PT Se­men Indonesia Tbk, pengang­katan direksi menunggu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB).

"Untuk pengajuan nama, akan mengacu pada Peraturan Men­teri BUMN Nomor PER-03/ MBU/02/2015. Hal ini juga merujuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 33 Tahun 2014 tentang batas mak­simal penyelenggaraan RUPS, yaitu selama 90 hari," jelasnya.

Sementara untuk jabatan direksi BUMN strategis, setelah uji kelayakan, Kementerian BUMN akan mengajukan tiga calon yang akan dipilih langsung oleh presiden.

"Kalau pengajuan ke presiden, kami dari Kementerian BUMN minimal mengajukan tiga nama. Setelah disetujui presiden, baru kita umumkan," ujar Imam.

Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Media Devy Wildasari menambahkan, Kementerian su­dah me-listing kursi direksi mana saja yang kosong di BUMN dan disiapkan orang yang cocok dan berkompeten untuk dites di jabatan masing-masing.

"Orangnya sudah kami siap­kan, diharapkan bisa segera terisi dengan sosok yang berkompeten. Orangnya bisa dari BUMN terse­but, atau BUMN lainnya," ujar Devy kepada Rakyat Merdeka.

Terkait pelaksanaan pengang­katan, meski banyak kursi direk­si yang kosong, tidak bisa di­lakukan secara serentak. "Tidak bisa barengan semuanya. Karena kebutuhan BUMN-nya kan berbeda-beda. Kalau sudah ada calon yang pas, dan persiapan administrasinya selesai, lang­sung kita umumkan," tegasnya.

Hindari Titipan


Ketua Umum BUMN Watch Naldy Nazar Harun mengata­kan, Kementerian BUMN harus memilih orang yang tepat untuk duduk di kursi pimpinan perusa­han pelat merah.

"Tidak hanya memiliki ke­mampuan yang sesuai dengan BUMN yang akan mereka pimpin. Direksi harus punya ide dan gagasan baru untuk lebih mema­jukan BUMN," kata Naldy ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Tidak hanya itu, lanjut Naldy, maraknya aksi korupsi yang di­lakukan direksi perusahaan pelat merah, membuat Kementerian BUMN yang juga pengawas perusahaan milik negara harus ekstra ketat menyaring calon direksi BUMN dan lihat track re­cord mereka dengan seksama.

"Yang paling utama, jangan sampai ada orang titipan un­tuk menduduki kursi pimpinan BUMN. Kalau ini sudah terjadi, sulit bagi BUMN tersebut untuk maju," tegas Naldy. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya