Terdakwa Fahd El Fouz dan Dendy Prasetia Zulkarnaen Putra selaku sekjen Gema MKGR mendapat julukan "santri" oleh bekas anggota Badan Anggaran DPR (Banggar), Zulkarnaen Djabar.
Keduanya merupakan utusan Zulkarnain, yang sedang mengupayakan proyek pengadaan kitab suci Alquran di Kementerian Agama.
"Iya katanya nanti ada santri yang mau bertemu," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Affandi Mochtar saat bersaksi untuk terdakwa Fahd di Pengadilan Tipikor Jakarta, jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Selain "santri" ada juga istilah lain untuk Fahd yakni "anak jin". Ungkapan itu dicetuskan mantan Ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Kementerian Agama, Mohammad Zen, yang juga dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara korupsi kitab suci Alquran dan pengadaan laboratorium komputer di Kemenag.
Menurut Zen, saat itu pejabat pembuat komitmen dalam pengadaan laboratorium komputer, Bagus Natanegara, mengatakan nantinya akan datang seseorang yang disebut sebagai anak jin. Zen mengaku tidak mengetahui mengapa Fahd disebut sebagai anak jin.
"Pernah didatangi terdakwa (Fahd), dia minta segera diumumkan pemenang lelangnya. Waktu itu Pak Bagus bilang ada anaknya jin," ujar Zen.
Zen mengaku tidak pernah diancam Fahd untuk segera mengumumkan pemenang lelang yang dikehendaki oleh Zulkarnain. Namun di tengah persidangan, Fahd menjelaskan bahwa dirinya pernah mengancam Bagus dan Zen, agar segera mengumumkan pemenang lelang yang sudah ditentukan sejak awal.
"Waktu itu saya ada menekan, mungkin dia lupa," ujar Fahd.
Dalam kasus ini, Fahd didakwa bersama-sama dengan anggota Badan Anggaran DPR Zulkarnaen Djabar dan anaknya, Dendy Prasetia Zulkarnaen Putra. Ketiganya menerima suap sebesar Rp 14,3 miliar karena telah menjadikan PT Batu Karya Mas sebagai pemenang dalam pekerjaan pengadaan laboratorium komputer.
Kemudian, menjadikan PT Adhi Aksara Abadi Indonesia sebagai pemenang dalam pekerjaan pengadaan kitab sucil Al Quran tahun 2011. Selain itu, memenangkan PT Sinergi Pustaka Indonesia sebagai pemenang dalam pekerjaan pengadaan Al Quran tahun 2012.
[wid]