Berita

Novel Baswedan

Hukum

Disinggung Soal Keterlibatan Jenderal Di Kasus Novel, Polisi Meradang

KAMIS, 03 AGUSTUS 2017 | 10:03 WIB | LAPORAN:

Pihak kepolisian tidak mempersoalkan Novel Baswedan menuding keterlibatan oknum jenderal dalam kasusnya. Namun, polisi meminta Novel untuk membuktikan ucapannya berdasarkan data yang akurat.

"Kalau ada info sampaikan. Info atau fakta hukum? Nanti kalau isu harus diklarifikasi. Artinya, kepolisian dituduh macam-macam nggak masalah. Tapi harus ada bukti. Kalau ada keterlibatan jenderal, Siapa? Buktinya apa? Saksinya siapa? Artinya, seorang penyidik jadi tahu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya (PMJ) Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Kamis (3/8).

Argo mengimbau, Novel tidak perlu menyampaikan ke media terkait hal itu. Apalagi, jika hal tersebut hanya isu atau sebatas tuduhan tanpa disertai bukti konkret.


Sehingga, imbasnya hanya akan menggiring opini berbeda dimata masyarakat. Dampaknya, bisa saja tingkat ketidakpercayaan publik terhadap polisi akan meningkat.

"Jadi saya sampaikan, itu adalah isu atau info atau fakta hukum. Kalau selama ini polisi dituduhkan terus membuat masyarakat tidak percaya sama polisi. Sampaikan saja. Kami biasa, polisi difitnah," paparnya.

Selain itu, Argo mengatakan, jika keterangan Novel akan lebih baik dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Sehingga penyidik menemukan titik terang dan mampu menyelesaikan kasus yang sudah berjalan lebih dari tiga bulan tersebut.

"Kita tunggu saja. Kita harapkan pak Novel menyampaikan dalam bentuk BAP. Kan banyak info yang disampaikan katanya. Silahkan dituangkan dalam bentuk BAP. Jam berapa pun, kapan pun kami siap mendampingi KPK kesana untuk memeriksa," demikian Argo.

Seperti diketahui, insiden penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan masih menjadi teka-teki. Pasalnya, hingga saat ini, polisi masih belum mampu mengungkap dalang dibalik aksi keji tersebut. Pelaku penganiayaan pun masih misteri.

Merasa tidak ada progres dari proses hukum kepolsiian, Novel pun angkat bicara. Penyidik senior KPK itu, sempat menyebutkan dugaan keterlibatan internal polisi berpangkat jenderal dalam aksi penyiraman terhadap dirinya.

Bahkan disebutnya ada dua kubu polri yang berjalan beriringan dengan niat yang berbeda. Dimana, satu kubu berniat "mengancam" sedangkan satu lagi melindungi dirinya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya