Berita

Net

Hukum

KPK Disebut Tidak Hormati HAM

RABU, 02 AGUSTUS 2017 | 18:49 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi disebut telah menginjak hak asasi manusia (HAM) dari pihak-pihak yang dituduh melakukan korupsi.

Hal itu disampaikan aktivis dan pengacara HAM Johnson Panjaitan dalam diskusi bertema 'Pansus KPK dan Pemberantasan Korupsi' yang digelar di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (2/8).

Tudingan Johnson itu bukan mengada-ngada. Dia mengaku mengalami sendiri tindakan KPK.


"KPK tidak menghormati HAM dari orang yang dituduh sebagai korutor," katanya.

Dengan nada tinggi, Johnson menceritakan saat menjadi kuasa hukum untuk politisi Partai Nasdem OC Kaligis. Menjelang Lebaran, dirinya mendampingi anak OC Kaligis yang hendak membesuk dan bersilaturahmi. Sebab, setelah tertangkap Kaligis langsung ditahan di Rutan KPK cabang Pomdam Guntur Jaya.  Namun sesampainya di sana, penyidik KPK melarang Kaligis dibesuk termasuk oleh anaknya sendiri.
Menurut Johnson, lembaga antirasuah tersebut juga harus menghormati HAM dari para koruptor.

"Saya yang membawa surat kuasa hampir bentrok fisik dengan penyidik KPK di Rutan Guntur," kenangnya.

Johnson juga menceritakan bagaimana perjuangannya bersama para aktivis mendorong agar lembaga pemberantasan korupsi dibentuk. Saat itu korupsi di Indonesia merajalela, dan dia pun ikut aktif membela KPK saat berseteru dengan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji yang dikenal dengan kasus cicak versus buaya.

Namun pada perkembangannya KPK dinilainya sudah kebablasan dalam menggunakan kewenangan ekstrayudisial. Bahkan berkonfrontasi dengan panitia khusus yang dibentuk di DPR RI.

Menurut Johnson, DPR lebih memiliki ruang buat masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi. Dan dia mengalami sendiri saat menyampaikan aspirasi dalam memperjuangkan pembentukan KPK.

"Cita-cita kita KPK tidak seperti sekarang ini. Bekerja tanpa kontrol, KPK terus dibela. Kalau terus terusan begini, kita terus merendahkan institusi Polri dan kejaksaan," demikian Johnson. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya