Berita

Foto/RMOL

Politik

Wiranto: Sampai Juli 2017, Saber Pungli Gelar 917 OTT Dan Selamatkan Rp 17 Miliar

SELASA, 01 AGUSTUS 2017 | 11:13 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, melaporkan capaian kerja Satgas Saber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar).

Dalam acara media gathering di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Wiranto menjelaskan bahwa Satgas sudah berhasil melakukan 917 operasi tangkap tangan (OTT), terhitung sampai Juli lalu sejak dibentuk Oktober 2016.

"Sampai Juli ada 917 OTT. Lalu, telah diamankan 1834 tersangka. Dan barang bukti yang telah diselamatkan senilai Rp 17.623.205.500," ungkap Wiranto beberapa saat lalu (Selasa, 1/8).


Selain itu, keberanian masyarakat melaporkan pungli di lingkungannya ditemukan meningkat sebagai akibat kinerja Satgas Saber Pungli.

Ia mengimbau masyarakat turut berperan aktif memberitakan kegiatan pungli yang meresahkan. Masyarakat mesti lebih berani melaporkan kegiatan pungli yang terjadi di sekitarnya, dan memprakarsai pembentukan kelompok masyarakat anti pungli di lingkungan masing-masing.

Terkait laporan capaian itu, Wiranto menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sudah melakukan sesuatu yang merupakan keniscayaan dan harus dilaksanakan.

"Pemerintah sedang meluruskan sesuatu yang masih bengkok, melaksanakan program yang bermanfaat bagi masyarakat. Ini benar-benar, bukan main-main saya katakan," ucap Wiranto.

Mantan Panglima TNI tersebut juga menyampaikan keprihatinannya atas situasi sosial kekinian. Dia sayangkan, yang lebih mengetahui keberhasilan pemerintahan Joko Widodo justru lembaga internasional. Buktinya, Indonesia meraih posisi untuk tingkat kepercayaan tertinggi pada pemerintah versi gallup world poll, mengimbangi Swiss yang selama ini berada di tingkat pertama

"Jokowi pun dinobatkan sebagai presiden terbaik di Asia. Seharusnya masyarakat bangga presiden dapat peringkat bagus, pertumbuhan kita masih bagus di tengah situasi dunia yang kacau ini," ujarnya.

Selain itu, dia mengajak masyarakat meningkatkan pemahaman terhadap konsensus nasional. Masyarakat juga diminta meningkatkan kualitas kehidupan kebangsaan dan terus melakukan introspeksi tentang apa saja hal yang dapat disumbangkan kepada negara. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya