Berita

Khofifah Indar Parawansa/Net

Nusantara

Muslimat NU Harus Teladani Semangat Nasionalisme Para Pendiri NU

SABTU, 22 JULI 2017 | 22:21 WIB | LAPORAN:

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa mengajak ibu-ibu Muslimat NU meneladani semangat nasionalisme para pendiri NU yang turut berjuang dalam merebut, mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Jauh sebelum Indonesia merdeka,  tepatnya tahun 1935 para Ulama NU membuat keputusan apabila kelak Indonesia merdeka maka yang ingin dibangun oleh para Ulama NU adalah negara yg damai, membawa keselamatan dan mengajarkan cinta tanah air adalah sebagian dari iman (hubbul wathon minal iman). Ini penting kita ingatkan kembali," kata Khofifah dalam Silaturahmi dan Halal bi Halal Muslimat NU Pasuruan, Sabtu (22/7).

Menurutnya, jauh sebelum Indonesia merdeka, kecintaan pada tanah air telah tumbuh subur di pesantren-pesantren. Banyak lagu-lagu perjuangan tercipta di sana dan nyatanya dapat membangkitkan semangat nasionaliame para santri. Misalnya lagu Syubbanul Wathon (pemuda yang memiliki nasionalisme) yang diciptakan Kyai Wahab Hasbullah tahun 1916.


"Salah satu tokoh penting NU yang berperan dalam masa kemerdekaan adalah Kyai Hasyim Asy'ary yang merumuskan konsep hubbul wathon minal iman (cinta tanah air sebagian daripada iman) dan Kyai  Wahab Hasbulloh yang menciptakan lagu berjudul Ya Ahlal Wathon (syubhanul wathon)," katanya.

Lagu yang kini menjadi lagu yang wajib dikumandangkan di setiap acara-acara NU dan badan otonomnya termasuk Muslimat NU, IPNU, Fatayat NU, IPPNU.

"Lagu tersebut memiliki syair semangat kebangsaan sangat luar biasa. Coba simak liriknya 'Pusaka Hati Wahai Tanah Airku, Cintaku dalam Imanku. Jangan Halangkan Nasibmu. Bangkitlah Hai Bangsaku'," ujarnya.

Khofifah mengungkapkan nasionalisme dan cinta tanah air menjadi penting untuk ditanamkan kembali kepada anak bangsa. Maraknya gerakan radikal, isu berkedok agama namun bertujuan memecah-belah persatuan bangsa, bahaya miras, narkoba, pornografi dan lain- lain.

"Sejumlah survei menunjukkan hasil yang menurut saya agak mencemaskan. Kencenderungan masyarakat 9,9 persen menerima radikalisme. Itu besar. Hampir 10 persen. Itu sudah lebih besar dari penduduk Malaysia," papar perempuan nomor satu di Kementerian Sosial ini.
 
Diungkapkan Khofifah, radikalisme secara perlahan dan luas juga telah menyasar kalangan pelajar dan mahasiswa terorisme hari ini bukan hanya bersenjata, tetapi narkoba merupakan teror yang tidak kalah seramnya bagi upaya memajukan bangsa 

"Oleh karena itu tugas Muslimat melalui Paud, TK, RA, majelis taklim, harus mampu menyampaikan Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdiyah dimana agama itu selaras dengan kultur daerah dan negara, tidak mengkafir-kafirkan orang lain, toleran, dan cinta NKRI, dengan menghadirkan Islam rahmatan lil alamin," papar Khofifah.

Ia berharap anak-anak di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TK (Taman Kanak-kanak), RA (Raudatul Athfal) mengerti bahwa negara ini beragam, mengerti tentang pluralisme dan multi kultural, mengerti tentang konsep Islam Nusantara dan Islam Rahmatan lil Alamin.

"Mari kita bangun karakter anak-anak generasi penerus. Dari lembaga layanan Muslimat inilah kita ajarkan anak-anak mengenal Al Quran, mengenalkan doa sebelum beraktifitas, kebiasaan dan perilaku terpuji. Itu yang mahal hari ini. Inilah modal sosial untuk membangun sebuah wilayah yang maslahat. Modal bagi bangsa Indonesia," tutur Khofifah optimistis. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya