Berita

Net

Nusantara

Berantas Perundungan Dengan Perbanyak Ruang Ekspresi

JUMAT, 21 JULI 2017 | 06:51 WIB | LAPORAN:

Kasus perundungan atau bullying yang terjadi di Universitas Gunadarma dan Thamrin City oleh pelajar SMP menjadi peringatan bahwa banyak yang harus diperbaiki dalam sistem pendidikan dan sosial di Indonesia. Dibutuhkan penyikapan yang tidak konvensional terhadap fenomena yang terus berulang itu.

"Tahun-tahun kemarin terjadi, tahun ini juga terjadi. Padahal, dulu mendikbud sudah melarang MOS (masa orientasi siswa) karena potensial terjadi bullying. Artinya, kita perlu treatment berbeda dalam menyikapi hal ini," jelas Fungsionaris DPP Partai Nasdem Virgie Baker kepada redaksi, Jumat (21/7).

Menurutnya, perundungan bisa terjadi karena banyak faktor. Kehidupan sehari-hari pelaku di rumah dan lingkungan, cara orang tua mendidik yang tanpa sadar cenderung bersifat bullying, serta tontonan televisi dan internet, menjadi beberapa faktornya.


"Ditambah, sekolah formal sekarang lebih banyak mengedepankan prestasi dari sudut nilai pelajaran. Padahal pendidikan membentuk pribadi yang memiliki empati, kepedulian sosial tidak kalah penting agar karakter yang terbentuk adalah anak bisa saling menghormati dan menghargai. Dalam proses ini sekolah tidak boleh lepas tangan," papar Virgie.

Dia mengatakan, mengeluarkan siswa dari sekolah atau kampus sebagai hukuman bagi pelaku perundungan harus menjadi solusi terakhir. Sebab, mereka masih remaja yang perlu mendapat bimbingan dari sekolah. Anak-anak usia remaja adalah mereka yang sedang mencari jati diri dan butuh lebih banyak perhatian. Dalam hal ini, pemerintah dan sekolah harus lebih aktif menciptakan ruang-ruang ekspersi positif sehingga siswa sekolah tidak menjadi agresif terhadap temannya.

"Kalau anak dikeluarkan dari sekolah dia mau ke mana. Pasti orang tuanya akan kerepotan mencari sekolah baru karena latar belakang anaknya yang pernah melakukan tindakan negatif. Ini akan berpengaruh pada masa depan anak," demikian Virgie. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya