Berita

Net

Pertahanan

Sabu Satu Ton Disuplai Dari Sungai Mekong Dengan Cara Ship To Ship

KAMIS, 20 JULI 2017 | 18:10 WIB | LAPORAN:

Sungai Mekong pemisah negara Laos, Kamboja dan Thailand (Indocina) menjadi jalur strategis penyelundupan satu ton sabu yang digagalkan beberapa waktu lalu.

Menurut Kapolri Jendral Tito Karnavian, kapal yang digunakan tersangka berangkat dari Taiwan dan menjemput narkoba dari wilayah Indocina dengan cara ship to ship.

"Mereka menggunakan jalur laut. Ship to ship. Menggunakan kapal pesiar dari Taiwan, laut China Selatan ke Johor, masuk selat Malaka mengambil barang di perairan Myanmar," terang Kapolri di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/7).

Setelah itu barang bukti sabu diangkut menggunakan kapal kecil bernama Wanderlust. Kemudian, sabu diantarkan menuju pantai Anyer, Banten.

Lalu, manifes sabu itu didistribusikan kepada empat komplotan WNA Taiwan menggunakan perahu karet. Namun, aksi tersebut digagalkan tim Gabungan Polda Metro Jaya, Kamis (13/7) lalu.

Dari penangkapan tersebut, bos atau pengendali sabu distribusi Tiongkok, Lin Ming Hui, ditembak mati oleh petugas. Karena melawan petugas saat hendak ditangkap.

Sedangkan, tiga tersangka lain, rekan Lin, juga ikut diamankan. Yaitu, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu dan Hsu Yung Li.

Hasil pengembangan dari para tersangka, polisi kembali mengamankan lima anak buah kapal (ABK) asal Taiwan di perairan Mapor-Tanjung Berakit, Batam, Sabtu (15/7). Berikut barang bukti kapal Wandrlust.

"Kapal-kapal pengejar beacukai dan Polair menangkap kapal itu di Batam. Tapi, masih ada narkoba jenis lain yang mungkin diselipkan. Oleh karena itu kapal ini tengah diperiksa secara ditel," terang Tito.

Sementara itu, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari mengatakan, kapal yang membawa sabu satu ton tersebut, sudah menjadi buruan aparat penegak hukum dari empat negara.

Apalagi, jalur sungai Mekong memang kerap dijadikan area operasional. Khususnya bagi para sindikat pengedar narkoba.

"Sumber narkoba sintetis ini bukan lagi dari segitiga emas sepeti tahun lalu. Tapi sekarang bergeser ke sungai Mekong, di sanalah sindikat ini bekerja," ungkap Arman. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Mentan Sudah Buat Blue Print Ketahanan Pangan era Prabowo

Sabtu, 28 September 2024 | 16:04

Tim Ekonomi Prabowo Harus Punya Orientasi Kemajuan

Sabtu, 28 September 2024 | 15:44

Rusuh, Diskusi Kebangsaan Din Syamsudin Dkk Diobrak-Abrik Preman

Sabtu, 28 September 2024 | 15:29

Ribuan Calon Buyer dari 107 Negara Bakal Hadiri Trade Expo Indonesia 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 14:57

Pengurus IKA Unpad Jakarta Dilantik, Ini Susunannya

Sabtu, 28 September 2024 | 14:39

Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Hilirisasi Industri dan Smelter

Sabtu, 28 September 2024 | 14:23

Trailer Ballerina Dirilis, Siap Ulang Sukses John Wick

Sabtu, 28 September 2024 | 14:00

Arinal Tidak Pakai Atribut PDIP di Rakerdasus DPD Lampung

Sabtu, 28 September 2024 | 13:51

OJK Terapkan Konsep Fair Trade untuk Industri Perbankan yang Adil dan Berkelanjutan

Sabtu, 28 September 2024 | 13:28

PSMTI Janji Kawal Visi Ketahanan Pangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 28 September 2024 | 13:23

Selengkapnya