Berita

Nusantara

BNPB: Aktivitas Pertambangan Penyebab Banjir Besar Melanda Belitung

SENIN, 17 JULI 2017 | 04:11 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Hujan yang turun di wilayah Belitung Jumat hingga Minggu (14-16/7) tergolong ekstrem sehingga menimbulkan banjir besar.

Berdasarkan data BMKG terukur curah hujan pada hari Sabtu di stasiun Lalang-Manggar Kabupaten Belitung Timur sebesar 653 mm/hari. Sedangkan di Kelapa Kampit sebesar 306 mm/hari, Air Asam 290 mm/hari, Membalong 302 mm/hari, Perawas 128 mm/hari, dan Sijuk 82 mm/hari.  [Baca: Akses Jalan Putus, Banjir Kepung Beberapa Wilayah Di Belitung Dan Beltim]

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan besarnya curah hujan yang mencapai 653 mm/hari di Lalang-Manggar adalah kejadian yang ekstrem. Intensitas hujan ini melebihi rata-rata hujan bulanan.


"Sudah pasti sistem hidrologi di daerah aliran sungai tersebut akan tidak berlangsung normal. Kemampuan drainase dan sungai beserta anak-anak sungainya tidak akan mampu menampung aliran permukaan sehingga menimbulkan banjir," jelas Sutopo dalam keterangan persnya.

Hal ini ditambah dengan meningkatnya degradasi lingkungan di Belitung dan Belitung Timur. Karena berdasarkan hasil kajian BNPB, air hujan di wilayah Belitung biasanya mengalir sebagai aliran permukaan (run off) dan menggerus permukaan.

"Kandungan biji timah dan kaolin banyak ditemukan di daerah endapan batuan granit, sehingga daerah sekitar sungai banyak dimanfaatkan sebagai usaha pertambangan," ungkapnya.

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa banyaknya usaha pertambangan ini yang tidak didukung dengan upaya perbaikan lingkungan yang banyak menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem lingkungan.

Akibatnya air menjadi keruh karena partikel lumpur dan sukar untuk meresap ke tanah dan sungai yang dangkal terdapat di Belitung sebagai akibat dari aktivitas pertambangan tersebut. Adanya partikel lumpur hasil tambang yang terbawa aliran menyebabkan drainase dan sungai-sungai menjadi dangkal.

"Kondisi ini tentu saja jika terus terjadi semakin lama daya tampung sungai semakin lama semakin berkurang dan saat hujan lebat dapat terjadi banjir. Perlu segera ada kebijakan strategis dari pemerintah setempat untuk melakukan restorasi kerusakan akibat tambang dan melakukan pengerukan di aliran-aliran sungai yang sudah dangkal," demikian Sutopo. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya