Keberhasilan Polri menggagalkan penyelundupan 1 ton narkoba jenis sabu dari China menunjukkan bahwa polisi masih punya tugas amat berat memerangi kartel-kartel narkoba.
Salah satu cara yang efektif adalah Polri melibatkan seluruh masyarakat berperang melawan narkoba sampai ke akar rumputnya. Demikian disampaikan Sekretaris Fraksi Demokrat di DPR RI, Didik Mukrianto.
Menurut dia, operasi di kawasan Anyer, Banten, tersebut adalah pencapaian yang luar biasa dari kepolisian, khususnya Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Pencapaian besar, menangkap pelaku dan menyita 1 ton sabu-sabu. Ini terbesar dalam sejarah penindakan narkoba di Indonesia. Saya sangat mengapresiasi, " ujar Didik, melalui keterangan tertulisnya.
Didik juga menyebut temuan ini adalah kado bagi aparat penegak hukum dalam peringatan puncak Hari Anti Narkotika Internasional.
"Saya tidak dapat membayangkan jika sabu-sabu sebanyak 1 ton ini tidak terungkap. Ini ancaman serius, jutaan masyarakat Indonesia telah terselamatkan dari ancaman narkoba karena penangkapan ini. Hukuman mati layak bagi para penyelundup tersebut," ujar Didik.
Dia juga berharap BNN dapat bekerjasama dengan aparat hukum negara lain untuk membongkar jaringan besar peredaran narkoba internasional.
"Kepolisian jangan cepat puas dengan pencapaian ini, karena masih banyak narkoba yang beredar di negeri ini. Harus jadi keprihatinan dan evaluasi bagi pihak kepolisian. Tugas berat bagi kepolisian ke depan adalah terus memerangi kartel-kartel narkoba," tekan Didik.
[ald]