Berita

Lambang Kabupaten Maybrat/Net

Nusantara

Pemindahan Ibukota Bisa Picu Perang Suku Di Maybrat

KAMIS, 06 JULI 2017 | 00:24 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Bupati Maybrat terpilih diminta untuk tidak memindahkan pusat pemerintahan kabupaten dari Kumurkek ke Ayamaro.

Anggota DPRD Maybrat, Maximus Air mengatakan bahwa pemindahan ibukota kabupaten yang terletak di Papua Barat itu berpotensi menimbulkan konflik masyarakat.

"Rencana pemindahan ibukota pemerintahan dari Kumurkek ke Ayamaro berpotensi menimbulkan konflik masyarakat, bahkan bisa perang suku," kata Maximus saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/7).


Ia mengatakan bahwa mayoritas masyarakat Maybrat menolak rencana tersebut lantaran faktor nilai sejarah pemekaran Kabupaten Maybrat yang diinisiasi enam distrik. Sehingga, kebijakan untuk memindah ibukota bisa memicu provokasi masyarakat dan berpotensi menimbulkan perang antar suku.

Selain alasan sejarah, Maximus berdalih bahwa pemindahan ibukota Maybrat juga terindikasi melanggar UU berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI ditandatangani Gamawan Fauzi. Dalam hal ini Mendagri RI Gamawan Fauzi menerbitkan Surat Nomor : 700/3783/SJ tertanggal 19 Juli 2013 tentang Hasil Pemeriksaan Khusus Pelanggaran dan Pembangunan terhadap Peraturan Perundangan-undangan oleh Bupati Maybrat.

Dijabarkan Maximus, awalnya Bupati Bernard sempat memindahkan Ibukota Maybrat dari Kumurkek ke Ayamaro pada 2011. Selanjutnya, Bernard divonis majelis hakim tindak pidana korupsi bersalah 1,5 tahun lantaran kasus korupsi hibah Kabupaten Sorong dan Provinsi Papua Barat 2011 senilai 15 miliar.

Wabup Maybrat yang menggantikan Bernard sebagai bupati kemudian mengembalikan ibukota pemerintahan dari Ayamaro ke Kumurkek.

Setelah Bernard bebas dari hukuman, ia terpilih kembali menjadi Bupati Maybrat pada Pilkada 2017 dan berencana memindahkan kembali ibukota ke Ayamaro.

Diduga kebijakan Bernard memindahkan ibukota pemerintah itu tak lepas dari kepentingan pribadi, mengingat Ayamaro merupakan tempat kelahirannya. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya