Berita

Politik

Jangan Manfaatkan Penutupan Sevel Untuk Memperlonggar Larangan Jual Miras

RABU, 05 JULI 2017 | 14:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penutupan gerai 7-eleven (sevel) murni persoalan bisnis. Jangan dikaitkan dengan keberadaan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 tahun 2015 tentang Pengendalian, dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol yang melarang minimarket dan sejenisnya serta toko kelontong menjual minuman beralkohol (minol).

"Tutupnya Sevel lebih karena kompetitifnya bisnis ritel dan lemahnya strategi bisnis mereka. Selain itu, tutupnya Sevel dipastikan tidak akan mengganggu iklim usaha bisnis ritel di Indonesia," tegas Ketua Gerakan Nasional Anti Miras (Genam), Fahira Idris, dalam siaran persnya yang diterima sesaat lalu, (Rabu, 5/7).

Karena itu dia meminta jangan sampai penutupan gerai Sevel tersebut dimanfaatkan untuk meminta pemerintah melonggarkan aturan penjualan minol. Selain sudah menjadi komitmen Presiden Jokowi, larangan penjualan minol di minimarket sangat efektif menurunkan konsumsi minol terutama di kalangan remaja.


"Amatan saya beberapa pihak mulai cari-cari celah menjadikan tutupnya sevel sebagai momentum mendesak pemerintah melonggarkan aturan penjualan minol di minimarket," ungkap Fahira.

Fahira juga mengingatkan pemerintah untuk konsisten dan tidak terpengaruh dengan pernyataan berbagai pihak yang menyatakan bahwa aturan larangan menjual minol di minimarket menghambat investasi terutama bisnis ritel karena pernyataan tersebut sama sekali menyesatkan dan tidak berdasar.

"Jadi pernyataan yang mengatakan Sevel tutup karena larangan minol mengada-ada. Saya mau ingatkan, beberapa waktu lalu sempat terjadi kegaduhan dan gelombang penolakan saat ada wacana relaksasi aturan penjualan minol dan pembatalan perda miras. Jadi, saya pastikan akan terjadi lagi gelombang penolakan jika pemerintah mengakomodir pihak-pihak yang ingin agar minimarket dibolehkan lagi menjual minol," tegas Wakil Ketua Komite III DPD RI.

Sebagai informasi pada 16 Januari 2015 Menteri Perdagangan saat itu Rachmat Gobel menerbitkan Permendag 6/2015 yang melarang total semua minimarket dan sejenisnya menjual minol.

Kebijakan tegas ini diambil sebagai respon karena saat itu tidak ada minimarket yang mengindahkan aturan Permendag sebelumnya (Permendag No 20/M-DAG/PER/4/2014) yang melarang mini market menjual minuman beralkohol yang berdekatan dengan Perumahan, Sekolah, Rumah Sakit, Terminal, Stasiun, Gelanggang Remaja/Olah Raga, kaki lima, kios-kios, penginapan remaja, bumi perkemahan dan melarang menjual miras kepada pembeli di bawah usia 21 tahun.

Fahira melanjutkan, sebelum menjadi pecandu alkohol, kebanyakan remaja mencoba minum bir yang kadar alkoholnya di bawah 5 persen dan itu mereka dapat dengan mudahnya di minimarket. 

"Kalau sudah merasa yang 5 persen tidak ada pengaruh, dia coba yang kadar alkoholnya lebih besar. Jadi petaka awalnya itu dari bir. Makanya, Permendag ini harus terus dipertahankan," pungkas Senator Jakarta ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya