Berita

Foto/Setkab

Politik

Yudi Latief Lantik Tiga Deputi UKP-PIP

RABU, 05 JULI 2017 | 14:15 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latief melantik tiga orang deputi yang akan membantu struktur organisasi UKP-PIP. Pelantikan dilansungkan di Aula Serba Guna, Gedung III Lantai 1 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta. Rabu (5/7).

Tiga orang itu adalah Dr. Anas Saidi sebagai Deputi Bidang Pengkajian dan Materi; Prof. Dr. Hariyono sebagai Deputi Bidang Advokasi, dan Dr. Silverius Yoseph Soeharso sebagai Deputi Pengendalian dan Evaluasi.

Yudi Latief dalam amanatnya mengatakan bahwa Pancasila itu tentang kita, dari kita dan untuk kita. Oleh karena itu, cara mengembangkannya sebenarnya tidak bisa hanya mengandalkan UKP-PIP.


"Indonesia terlalu besar hanya untuk diurus oleh UKP-PIP tapi harus melibatkan peran serta, gotong royong semua komunitas," terangnya seperti dilansir dari laman setkab.go.id.

Menurut Yudi Pancasila adalah titik temu di mana semua warna bisa bersatu. Mengutip Bung Karno, ia menyebutkan, Pancasila itu seperti meja statis, unsur-unsur yang menyatukan warga bangsa, yang memungkinkan segala keragaman itu bisa menyatu.

Pancasila, lanjut dia, merupakan titik pijak yang disebut sebagai dasar filsafat atau dasar negara di mana rumah Indonesia ini didirikan. Tapi sekaligus Pancasila adalah titik tuju atau yang disebut dengan next star, bintang penuntun kemana bangsa ini harus diarahkan.

Oleh karena itu, tegas Yudi, tanpa penguatan Pancasila, kita akan kehilangan simbol persatuan, kita juga akan kehilangan dasar berpijak, dan tidak tahu bangsa ini diarahkan kemana.

"Sebenarnya merupakan kritik juga, Pancasila selama ini barangkali belum kita pahami, kita hayati, dan kita amalkan secara sungguh-sungguh," ujarnya.

Yudi juga mengingatkan beberapa ungkapan dari para pendiri bangsa, di satu sisi Pancasila itu menjadi pedoman perilaku para penyelenggara negara, sementara di dalam pokok pikiran keempat pembukaan UUD 1945 dikatakan bahwa negara berdasarkan Ketuhanan Yang maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, menghendaki adanya undang-undang yang mewajibkan para penyelenggara negara untuk menjunjung cita-cita kemanusiaan dan cita-cita moral rakyat yang luhur.

"Jadi Pancasila jadi kode perilaku para penyelenggara negara. Tetapi di saat yang sama, Pancasila juga sebagai pandangan hidup, laku hidup, pendirian hidup di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

Maka seperti Prof Soepomo jauh sebelum John F. Kennedy, lanjut Yudi, di dalam alam Pancasila warga negara jangan selalu menanyakan apa yang dapat diberikan negara pada rakyatnya, tetapi tanyakan apa yang dapat dilakukan warga negara terhadap negaranya.

Yudi berharap pelantikan ketiga deputi Kepala UKP PIP itu merupakan starting point yang baik. Ia mengemukakan, sudah secara bersungguh-sungguh memilih scholar-scholar terbaik di bidangnya masing-masing untuk melengkapi unit ini supaya bisa bekerja secara lebih komplementer, dan saling mendukung.

Yudi menambahkan, UKP-PIP tidak ingin mengambil kewenangan dari kementerian dan lembaga yang ada. Namun, hanya untuk merekatkan, mensinkronisasikan, mengkoordinasikan supaya program-program Pancasila yang akan ada di berbagai kementerian dan lembaga itu bisa lebih sistematik, terstruktur, sehingga bisa bekerja sama untuk mengarus utamakan kembali Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa ini.

Hadir dalam pelantikan, Dewan Pengarah UKP-PIP Try Sutrisno, Sudhamek, dan Wisnu B. Tenaya. Tampak juga hadir Wakil Sekretaris Kabinet Ratih Nurdiati, Utusan Khusus Presiden Alwi Shihab, Rahmat Witoelar dan Eddy Pratomo, Staf Khusus Presiden Lenis Kagoya,  Ketua Fraksi PDIP MPR RI Ahmad Basarah, Deputi Administrasi Seskab Farid Utomo, Deputi bidang Polhukam Seskab Fadlansyah Lubis, Deputi bidang Perekonomian Seskab Agustina Murbaningsih, dan Deputi Dukungan Kerja Kabinet Seskab Yuli Harsono. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya