Maraknya aksi teror yang terjadi belakangan ini menjadi salah satu bahan pembahasan dalam kongres ke-III dengan agenda pergantian pengurus Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) 2017-2022.
Ketua Harian PSBI Raden Simbolon menjelaskan, pluralisme merupakan paham yang selalu dipegang oleh komunitas suku batak bermarga Simbolon. Menurutnya dengan adanya kebersamaan yang tumbuh di masyarakat bisa memproteksi diri dari upaya penghasutan untuk masuk ke jaringan kelompok teror.
"Jadi dalam kongres nanti bisa saja rekomendasi yang akan kami buat sebagai hasil kongres," ujarnya dalam jumpa pers di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta (Selasa, 4/7).
Raden menambahkan, kongres PSBI yang berlangsung pada 1-7 Juli juga akan mengundang Presiden Joko Widodo. Diharapkan rekomendasi dari PSBI bisa didengar oleh presiden.
"Saat kami undang dua bulan lalu, beliau memberi tanggapan positif, tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan apakah hadir atau tidak. Kita memaklumi presiden memiliki agenda kenegaraan. Kita memang mengharapkan kehadiran Presiden Jokowi, tapi kita tunggu saja," pungkasnya.
Ketua Umum PSBI Effendi MS Simbolon sebelumnya mengatakan bahwa dalam rangkaian kongres pergantian pengurus juga diadakan Pesta Bolon yang merupakan adat Batak sebagai bentuk rasa syukur keluarga besar Simbolon kepada Tuhan. Dia menambahkan, PSBI merupakan organisasi kekeluargaan yang berkomitmen membawa manfaat besar untuk bangsa dan negara.
[wah]