Berita

Nusantara

Dua Bocah Dianiaya Remaja, 1 Tewas 1 Kritis

MINGGU, 02 JULI 2017 | 23:21 WIB | LAPORAN:

Korban pembunuhan sadis dan seks menyimpang di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, akhirnya dimakamkan usai menjalani otopsi. Keluarga korban menangis histeris saat menyambut jasad korban yang baru berusia sepuluh tahun ini.
 
Ya, tangis Empi (20) tak terbendung lagi, saat jasad adik kandungnya, WD, tiba di rumah duka di Kampung Daleum, Suka Asih, Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Sabtu malam (1/7). Empi tak kuasa menahan kesedihan hingga jatuh pingsan dipelukan kerabatnya.
 
Kesedihan mendalam juga dirasakan Yuni (43), ibu kandung korban yang tengah hamil delapan bulan. Yuni langsung roboh saat melihat anak keduanya kembali dalam keadaan terbujur kaku.
 

 
Usai disalatkan di masjid setempat, jasad WD langsung dikebumikan di pemakam Wanagiri, Suka Asih, Purbaratu, Kota Tasikmalaya. WD ditemukan tewas setengah telanjang di pinggir sungai Ciloseh dengan luka di beberapa bagian tubuh. Selain itu dari mulut korban juga mengeluarkan busa.
 
Korban bersama temannya IN (10) dianiaya RIZ (15) yang masih tetangganya sendiri. Motif sakit hati sering dihina sebagai pencuri melatar belakangi aksi sadis pelaku. Sejumlah warga sempat melihat pelaku kebingungan Jumat siang. Selain mengaku kehilangan golok, pelaku juga mengaku tidak salat Jum’at karena ketiduran di saung.
 
"Kepada polisi saya meminta agar pelaku dihukum seberat-berat. Karena aksinya sangat sadis," ujar kerabat korban Jeje M Abdul Jabar.
 
Berawal warga Kampung Daleum, Suka Asih, Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat digemparkan dengan ditemukannya WD dan IN menjadi korban penganiayaan. WD sudah tidak bernyawa, sementara IN kondisinya kritis. Diduga kuat sebelumnya pelaku melakukan seks menyimpang kepada korban. Hal ini diperkuat dengan posisi korban WD ketika ditemukan.
 
Adalah Muslim (45) dan Oop (50) yang pertama menemukan. Kala itu keduanya hendak menangkap ikan di sungai Ciloseh dengan menggunakan portas. Mereka dikejutkan melihat dua sosok bocah tertelungkup di bebatuan sungai dan ada luka di leher bekas senjata tajam. Tanpa menunggu lama, mereka melaporkan penemuan tersebut kepada warga sekitar. Untuk meyelematkan nyawa IN warga langsung membawanya ke Rumah Sakit Dokter Soekardjo Tasikmalaya.
 
Kurang dari 24 jam, akhirnya tabir misteri penemuan dua bocah di pinggir sungai Ciloseh terungkap. Hal itu setelah Riz (15) berhasil dibekuk polisi, Sabtu pagi (1/7). Riz ditangkap saat berada di pesawahan tidak jauh dari eks SPBU Jalan Sapta Marga Kota Tasikmalaya.
 
Menurut Kapolresta Tasikmalaya AKBP Adi Nugraha, Ris yang kelahiran Tasikmalaya 1 Januari 2002 itu bekerja sebagai buruh bangunan dan tidak lain adalah tetangga kedua korban.
 
Kronologis kejadiannya, kata Kapolresta pada Jumat (30/6) sekitar pukul 09.00 hingga pukul 14.00 WIB, tengah menjadi buruh memetik kelapa. Sesaat setelah itu, pelaku akan mandi di Sungai Ciloseh, Leuwi Leutik. Disana dia melihat dua bocah yakni DW dan IN tengah bermain di sekitar sungai.
 
Pelaku menghampiri kedua bocah itu, tiba-tiba membacokan golok yang dipegangnya kearah leher korban WD secara bertubi-tubi hingga korban terjatuh. Kemudian pelaku menghampiri korban IN dan kembali membacokan goloknya hingga korban tertelungkup berlumuran darah.
 
Dikatakan Kapolresta setelah aksi kejinya, pelaku tidak langsung kabur namun sempat memasang perangkap ikan atau bubu dan menyempatkan diri bermain layang-layang.
 
Setelah itu, pelaku menemui bosnya, Asep Bajing, di Kampung Benda, Tawang, Kota Tasikmalaya untuk meminta upah memetik kelapa. Dan pelaku mendapat imbalan Rp 50 ribu.
 
Setelah mendapat upah, pelaku bermain ke wilayah Dadaha dan Paseh. Saat pelaku akan kembali lagi ke rumah Asep Bajing polisi berhasil menangkap dan mengamankannya.
 
Motif pelaku berbuat sadis karena unsur dendam terhadap keluarga korban. Pasalnya kesal sering diolok-olok maling kelapa dan nyolong ayam. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya