Berita

Wahyu/RMOL

Nusantara

Walhi: Lucu Kalau PT KJJ Belum Tuntaskan Amdal Saat Buka Lahan

MINGGU, 02 JULI 2017 | 18:37 WIB | LAPORAN:

Pemakaian lahan hutan harus disertai dengan kajian terhadap dampak lingkungan dan dampak sosial, termasuk harus kelengkapan perizinan.

Begitu kata aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Wahyu menanggapi proyek PT Kartika Jemaja Jaya yang ingin mengelola 3.605 hektare lahan di Pulau Jemaja menjadi perkebunan karet di Pulau Jemaja, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

Kata Wahyu, perubahan fungsi hutan di Kabupaten Anambas akan lucu jika berjalan tanpa ada analisa dampak lingkungan atau Amdal.


"Jika konteksnya kawasan hutan, maka semua usaha di atas kawasan hutan harus ada pelepasan hutan dan ada Amdal terlebih dahulu," jelas saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (2/7).

Menurutnya, kajian Amdal ini tidak selalu berbicara mengenai dampak ekosistem atau perubahan bentang alam. Tetapi dalam kajian Amdal yang terpenting adalah kehidupan masyarakat setempat tidak terganggu.

"Kalau kasus (Anambas) itu perlu dikaji ulang masalah kehidupan masyarakat yang sebelumnya mereka hidup dan semua kebutuhannya dari hutan, apakah kemudian akan terganggu jika hutan itu hilang?" tanyanya.

Selain itu, Wahyu sangsi bahwa PT Kartika Jemaja Jaya telah mendapat izin lokasi atau ada surat hak guna usaha (HGU) lahan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Itu perlu dipastikan izinnya seperti apa, karena kalau itu hutan maka harus ada pelepasan lahan atau jika itu lahan rakyat ya harus dibeli. Tetapi yang pasti itu sangat lucu perusahaan dapat beroperasi mengubah hutan menjadi kebun karet tanpa ada Amdal," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Anambas Abdul Haris telah meminta Presiden Jokowi untuk meninjau kembali dan mencabut izin pembukaan lahan perkebunan karet  yang dilakukan PT Kartika Jemaja Jaya (KJJ) di Pulau Jemaja. Alasannya, karena dinilai uji lingkungan atau Amdal masih belum tuntas. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya