Berita

Nusantara

Medah Harus Legowo Terima Putusan DPP Golkar

KAMIS, 29 JUNI 2017 | 09:54 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), Ibrahim Agustinus Medah harus berjiwa besar atau legowo menghadapi keputusan DPP Partai Golkar dalam mengusung calon gubernur NTT. Medah bisa meneladani sesepuh Golkar di NTT Daniel Woda Pale untuk bisa bersikap elegan.

Begitu kata pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang menanggapi pernyataan Medah yang mengancam akan akan maju dari partai lain jika keinginannya tidak diakomodir Golkar.

Dijelaskan Atang, Daniel Woda Pale pada Pilgub NTT Periode 2003-2008 hadir dengan filosofi, pohon yang rindang harus dipangkas, biarlah tumbuh tunas-tunas baru. Sebuah filosofi yang menjawab pertanyaan terkait kaderisasi Partai Golkar di NTT.


Atas alasan itu juga ia memilih kader muda Golkar NTT waktu itu, Eston Foenay sebagai calon Gubernur NTT Periode 2003-2008. Padahal saat itu ia sendiri menjabat ketum DPD I Partai Golkar NTT sekaligus Ketua DPRD NTT.

"Sikap Daniel Woda Pale waktu itu meletakkan nilai-nilai politik yang elegan. Sehingga saat ini ditokohkan dan menjadi guru politik tempat bertanya," ucap Atang.

Menurut Ahmat Atang, politisi sekaliber Medah, hanya karena kekuasan lalu meninggalkan ideologi dari partai yang sudah membesarkannya, itu tidak mungkin, meskipun ada hak politik yang ia punya. Tapi kadang kekuasan juga menuntut orang mengambil keputusan terhadap pilihan-pilihan yang sulit.

"Dengan meninggalkan ideologi, mungkin ada keyakinan untuk bisa berhasil. Namun, belum tentu karena banyak kasus banyak mudharatnya. Jangan sampai gagal, karena politisi "kutu loncat" yang gagal, tidak mungkin diteladani politisi sesudahnya," tutupnya. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya