Berita

Mapolda Sumut/net

Nusantara

Drama Penolakan Hingga Proses Penguburan Jenazah Terduga Teroris Di Sumut

KAMIS, 29 JUNI 2017 | 03:35 WIB | LAPORAN:

Polda Sumatera Utara sudah resmi menyerahkan jenazah terduga penyerang personil kepolisian, Ardial Ramadhana kepada pihak keluarga.

Namun demikian saat prosesi penyerahan mayat kepada keluarga akan dilakukan, warga Dusun 5, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang melakukan aksi penolakan terhadap jenazah terduga teroris tersebut. Warga berkumpul di dekat rumah orang tua Ardial Ramadhana yang berlokasi di Gang Dahlia setelah mendapat informasi bahwa jenazah akan diserahkan dari Polda Sumut ke pihak keluarga.

Sebagian warga bahkan sempat melakukan orasi yang berisikan penolakan terhadap orang yang terlibat aksi terorisme, terutama kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan negara Islam atau ISIS. Pemuka agama di desa tersebut juga diberitakan menolak untuk melakukan shalat jenazah.


Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting membeberkan setelah dilakukan dialog, pihaknya pun mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan fardhu kifayah berupa memandikan dan mengafani jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Kemudian, dilaksanakan juga shalat jenazah di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan dengan imam AKP Kholis.

Setelah digelar solat jenazah, Rina mengatakan pemakaman terhadap jenazah Ardial Ramadhana berhasil dilakukan di Perkuburan Islam di Jalan Kemiri I Lingkungan I Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota. Jenazah Ardial Ramadhana dikuburkan satu liang di dalam kuburan kakeknya Amsyarif, neneknya H Rukiah Ali Binti Malik dan pamannya Teguh Hek Syahputra Bin Syaiful Am.

"Setibanya  jenazah langsung dilaksanakan Fadhu Kifayah ke 4 yaitu penguburan jenazah yang dihadiri sekira 15 orang diantaranya keluarga Ardial Ramadhana, orangtua tirinya dan saudara-saudaranya dan yang bertindak sebagai bilal yakni Ustad Yusnan Nasution," ujar Kombes Rina kepada wartawan, Rabu (28/6).

Akibat penyerangan yang diduga dilakukan Ardial Ramadhana tersebut, Aiptu Martua Sigalingging meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah di dada, tangan, dan lehernya.

Pelaku yang berjumlah dua orang itu berhasil dilumpuhkan personel Satuan Brimob yang berjaga di pintu masuk Mapolda Sumut. Ardial Ramadhana tewas, sedangkan seorang lagi bernama Syawaluddin Pakpahan luka tertembak.[san]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya