Berita

Bisnis

Satgas Mafia Pangan Dicurigai Untuk Muluskan Lelang Gula Rafinasi

JUMAT, 23 JUNI 2017 | 16:30 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Sekjen Pergerakan Indonesia, Abi Rekso, mengungkapkan kecurigaannya terhadap sepak terjang Satgas Mafia Pangan.

Karena dari sekitar 68 kasus temuan pasca Satgas Mafia Pangan diresmikan Kapolri awal Mei 2017 lalu, 70% diantaranya adalah kasus gula. Baik yang bermasalah dengan SNI maupun kasus gula rafinasi yang diduga tidak memiliki ijin dan ditimbun secara illegal.

 "Ini seperti Satgas Mafia Gula, bukan Satgas Mafia Pangan," ungkap Abi Rekso dalam keterangan persnya (Jumat, 23/6).

Lebih menarik lagi jika melihat pemberitaan seputar kasus gula rafinasi, dalam amatannya, masyarakat ditakut-takuti dengan berita bohong, bahwa gula rafinasi tersebut berbahaya untuk di konsumsi. Tentu wajar jika kita mencurigai ada sesuatu yang tidak wajar.

Apalagi, setelah ditelusuri, Kementerian Perdagangan sudah merencanakan adanya lelang Gula Rafinasi. Sementara DPR sendiri mempertanyakan soal tersebut karena penunjukan PT. Pasar  Komoditas Jakarta (PKJ) tanpa mekanisme lelang.

"Ini bisa disebut monopoli jenis baru," Abi Rekso merujuk Surat Keputusan Menteri Perdagangan No. 684/M-DAG/KEP/5/2017 tentang Penetapan Penyelenggara Pasar Lelang Gula Kristal Rafinasi (GKR) yang menunjuk PT. PKJ sebagai pelaksana lelang gula rafinasi.

Abi Rekso menambahkan, merujuk SK Mendag tersebut yang terbit bulan Maret 2017 dan proses lelang harus dilaksanakan 90 hari sejak SK tersebut diterbitkan, seharusnya bulan Juni 2017 paling lambat sudah harus diadakan lelang. Ini jelas saling terkait antara sepak terjang Satgas Mafia Pangan yang mayoritas temuannya adalah soal gula.

Bahkan, kata dia, anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto dalam rapat dengan Mendag pekan lalu juga mempertanyakan PT PKJ sebagai penyelenggara lelang gula kristal. Pasalnya proses penunjukan itu tidak melalui proses lelang, namun melalui penunjukan langsung.

Dalam RDP dengan komisi V DPR RI, Mendag juga juga politisi Partai Nasdem, Enggartiasto Lukita, enggan untuk membuka siapa saja pemegang saham dari PT. PKJ ini.

"Bisa dikatakan untuk persoalan yang sangat penting dan sensitive seperti gula, diserahkan begitu saja kepada PT.PKJ yang belum pernah terdengar namanya dalam urusan tata niaga gula. Ya bisa dimaklumi jika DPR RI mencurigai adanya upaya monopoli jenis baru dalam upaya lelang gula rafinasi yang terburu-buru," ungkap Abi Rekso.

Abi Rekso berharap Presiden Jokowi dan Kapolri berharap memperhatikan betul kinerja Satgas Mafia Pangan tersebut.

"Jangan sampai kepercayaan yang telah diberikan oleh Presiden dan Kapolri kemudia dimanfaatkan segelintir pihak untuk menciptakan monopoli gula di pasar. Ini tidak akan menyelesaikan persoalan sama sekali," demikian Abi Rekso. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Roy Suryo: Akun Fufufafa 99,9 Persen Milik Gibran

Kamis, 19 September 2024 | 10:39

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Bank Mandiri Berkomitmen Bakal Terus Aktif Tingkatkan Prestasi Olahraga Nasional

Minggu, 29 September 2024 | 22:06

Keluarga Kesultanan Kutaringin Yakin Agustiar Sabran Layak Pimpin Kalteng

Minggu, 29 September 2024 | 22:01

Hidayatullah: HIRO Hadir Untuk Membawa Medan Berdaya dan Berjaya

Minggu, 29 September 2024 | 21:52

BKSAP Luncurkan Buku Sekaligus Deklarasi Pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu

Minggu, 29 September 2024 | 21:24

Indikator: Popularitas Khofifah Indar Parawansa Moncer di Pilgub Jatim

Minggu, 29 September 2024 | 20:36

Polisi Cari Penyebar Pertama Video Pembubaran Diskusi FTA

Minggu, 29 September 2024 | 20:07

JaDI Sumut: Prof Ridha Sudah Tepat Mengadu ke Bawaslu

Minggu, 29 September 2024 | 19:56

Rudy Mas'ud Punya Utang Rp137 Miliar, Komitmen Pemberantasan Korupsi Dipertanyakan

Minggu, 29 September 2024 | 19:55

Unggul Polling, Tim Robinsar-Fajar Optimistis Menang di Cilegon

Minggu, 29 September 2024 | 19:48

Perkuat Kebersamaan, Kritikus Politik Ini Ajak Puluhan Tokoh Bahas Perubahan

Minggu, 29 September 2024 | 19:43

Selengkapnya